Aku
melihatnya ya wajahnya yang lesu dan lelah setelah seharian mengadu nasib demi
diriku,
Aku
dekap dirinya, ku usap wajahnya yang sungguh tulus untuk membuat ku menjadi
sosok yang ia ingini.
Aku
melihat senyumannya yang begitu ikhlas disela tidurnya
Aku
melihat sebuah tanggung jawab besar didalam dirinya
Dia
yang selalu mengajarkan ku hidup
Dia
yang selalu membanggakan ku
Dia
yang selalu membuat ku tersenyum
Dia
yang selalu membuat ku belajar bagaimana arti bersyukur dengan hidup yang ku
miliki
Dan
dia yang selalu membuat ku jatuh cinta seakan tiada pria lain yang terbaik
didalam dunia ini.
Aku
selalu membuatnya merasa kecewa dengan segala perbuatan yang ku lakukan
Dulu
aku menjadi putri kecilnya, yang kemana-mana selalu menggenggam erat tangannya.
Namun saat ini ada pria lain yang ku genggam erat selain dirinya
Dulu
ia yang selalu mengerti tentang emosi ku, ya emosi seorang gadis kecil, dia
yang selalu bersabar menghadapi ku. Namun saat ini aku dituntuk untuk bersabar
untuk menghadapi prilaku seseorang.
Dulu
dirinya yang mengajari ku bagaimana hidup bersyukur namun aku terlalu egois
untuk meminta ini itu dan menuntut permintaan itu menjadi kenyataan. Namun kini
aku mengerti bagaimana sulit mendapatkan apa yang kau inginkan dengan jerih
payah mu.
Ayah
selalu mengabulkan apa yang ku minta, tapi aku belum mampu mengabulkan apa yang
ia minta dari ku. Setelah aku bertanya apa yang ia inginkan dari ku hanya
sebuah kalimat yang mampu membuatku meneteskan airmata ini.
“ sungguh aku tidak mengharapkan apa-apa dari mu putri ku. Aku hanya
minta untuk tetap kau bersyukur dengan segala hal yang kamu miliki saat ini. Aku
tidak menuntut harta dari mu dari semua jerih payah yang telah kau dapatkan
kelak. Aku hanya ingin waktu mu, waktu yang mungkin membuat mu melupakan aku
kelak. Dulu kamu yang sering ingin ditemani, dulu kamu yang selalu ingin
bermain bersama , dulu kamu yang selalu ingin aku berada disisi mu dan dulu
kamu yang senantiasa membutuhkan aku. Putri ku, aku ingin ditemani , aku ingin
kamu memiliki waktu untuk ku, waktu untuk sekedar kita berdua bercanda dan
bertukar fikiran, Putri ku aku bukanlah sosok yang muda lagi cepat atau lambat
aku akan melihat mu menjadi seorang wanita dewasa yang akan di pinang oleh
seorang pria, dulu kamu mengatakan jika ingin mendapatkan yang seperti ku ,
Putri ku kamu pantas mendapatkan pria yang kelak lebih dari ku , pria yang
pasti menjaga mu, pria yang selalu mengerti dirimu, pria yang sudah pasti
mencintai mu dan pria yang akan membuat mu bahagia. Putri ku,carilah pria yang
akan memeluk segala kekurangan mu bukan pria yang memuji mu dengan ribuan
pujian akan kelebihan mu. Pria yang mampu menuntun mu kedalam surga dan menjadi
imam penuntun mu.”
Ayah
kau tahu, harapan besar ku mendapatkan pria yang seperti mu, namun sebuah kata
itu yang kau dapatkan.
Pernah
sesekali aku putri kecil mu ini melihat sebuah gambar kecil ku bersama dengan
mu, ya gambar sebelum aku menjadi sangat menjengkelkan, sebelum aku menjadi
sangat egois yang hanya mementingkan diriku sendiri tanpa memikirkan apa mau
mu.
Ayah
aku sungguh berbangga hati memiliki seorang raja seperti mu,
Ayah
aku sungguh bahagia memiliki seorang pahlawan yang bahkan rela dirinya
tersakiti demi seorang putri kecil yang sangat kau jaga.
Ayah
terimakasih untuk cinta yang besar untuk ku
Ayah
terimakasih untuk segala waktu yang kau berikan untuk ku.
Ayah
maaf aku yang hanya mampu membuat mu bersedih
Ayah
maaf aku belum mampu membuat apa yang kau impikan menjadi nyata
Ayah
janji ku untuk mu akan selalu ku ingat,
Ayah
akan ku luangkan waktu bersama mu kelak
Ayah
terimakasih telah membuat ku menjadi seorang yang berguna saat ini
Ayah
terimakasih untuk segala perjuangan mu
Aku
tahu betapa lelahnya dirimu
Aku
tahu betapa beban yang kau miliki
Aku
tahu hanya keberhasilan ku yang mampu membuat mu tersenyum bangga
Jika
suatu hari kelak aku menjadi seorang gadis yang akan di pinang oleh pria
pilihan ku,
aku
akan tetap mencintai mu
aku
akan tetap menjadikan mu seorang raja didalam hatiku
no matter what , you
still my be number one hero for me.
your
little princess.
No comments:
Post a Comment