“
Dit,
kamu inget kan ditempat ini kita jadian? Sekarang ditempat ini juga aku minta
putus dari kamu Dit, Dit aku cewek biasa aku punya perasaan sekuatnya seorang
perempuan dia punya titik dimana dia sudah harus melepaskan apa yang ternyata
semakin membuatnya sakit. Dit aku udah coba untuk mempertahankan semua tapi
semua percuma kalau aku hanya berjuang sendirian. Berjuang sendirian itu sakit
Dit, sangat teramat sakit.”
Tiba-tiba
teringat kalimat itu, ya kalimat dimana seseorang wanita yang dulu mengisi hati
gua dan mewarnai hari-hari gua terpaksa harus pergi karena semua ulah dan sikap
gua kepada dia. Kebodohan itu gua lakuin pada seorang cewek yang nyatanya
sangat mencintai gua , sangat mengerti gua dan sangat membanggakan gua, tapi
apa daya gua yang brengsek ini malah menyakiti dan menyia-nyiakan dia.
Jagalah
wanita mu sebelum pria lain menjaganya. Jangan membuatnya dia menangis karena
mu karena diluar sana ada ribuan pria yang bisa saja menghapuskan airmata yang
ia jatuhkan karena mu.
Benar
saja saat ini gua dapati sebuah penyesalan yang mendalam karena kebodohan gua
dimasalalu. Devina sudah menemani gua selama 5tahun, dia wanita terkuat yang
pernah gua kenal, wanita yang selalu mensupport gua dalam keadaan apapun dan
wanita yang setia menemani gua. Devina selalu berkata jujur dan tidak pernah
melakukan hal yang aneh seperti meladeni cowok-cowok yang seakan tebar pesona
untuk menggodanya. Dia pun selalu membanggakan gua dihadapan keluarga dan
temannya. Tapi tidak begitu dengan gua yang sangat acuh kepadanya.
“
Dit, aku mau tanya ke kamu.”
“ Apa? “
“ Kalau cowok kaya gini gimana? “
Sambil menunjukan foto salah satu teman laki-lakinya di bbm yang memasang
display picture bersama dengan kekasih wanitanya.
“ Lebay banget.”
“ Kok lebay sih? Tau gak kalau cowok
kaya gini tuh malah dia menunjukan kalau dia itu punya orang lain dan dia
bangga sama ceweknya “
“ Kamu nyindir aku? Karena aku
gapernah pasang Display Picture sama kamu? Jadi kamu anggap aku gak akuin kamu?
Lo berlebihan tau gak sih! “
“ Bu…kaaaan itu maksud aku Dit, maaf
ya aku engga bermaksud “
Terkesan
sangat amat kasar kata-kata gua kepada Devina saat itu, gua tau dihatinya pasti
menangis meski ia terlihat biasa saja dan malah meminta maaf pada gua yang
sudah menuduhnya. Dulu Devina selalu check
in path dimana kita berada bersama dan membuat caption yang seeakan ia
bahagia bisa menghabiskan waktu dengan gua, atau sekedar memberikan ucapan
Anniversary di beberapa social media yang ia miliki dengan caption yang baru
gua sadari saat ini mengandung banyak harapan dari dirinya untuk hubungan kami
dulu.
Pernah
beberapa kali kami memiliki masalah karena masalalu Devina, mantan kekasihnya
mencoba untuk menghubungi dia kembali dan lagi-lagi gua bersikap ke
kanak-kanakan.
“
Jadi lo deket sama mantan lo lagi? Hebat yah hebat mana omongan lo gak akan
selingkuh bulshit!”
“ Dengerin dulu penjelasan aku Dit,
aku sama sekali gak ngegubris dia Dit. Aku berani sumpah!
“ Makan semua sumpah lo!”
Itu
merupakan awal dimana gua mulai jenuh tanpa alasan kepada Devina, gua pun sama
sekali tidak mendengarkan semua penjelasan gua bagi gua itu hanya sebuah
pembelaannya semata untuk menutupi semua kesalahannya.
Beberapa
bulan berjalan, hubungan gua dan Devina makin merenggang, sampai akhirnya gua
dikenalin sama cewek bernama Aurel ya anak satu fakultas yang sama dengan gua
tapi kita beda kelas, karena gua memiliki sahabat dikelasnya maka sahabat gua
mencoba untuk mengenalkan gua dengan Aurel. Kehadiran Aurel memang benar-benar
membuat hari-hari gua jadi semangat lagi setelah kejenuhan gua rasakan pada
hubungan gua dengan Devina.
“
Dit, kamu kan masih pacaran sama Devina. Jadi kapan kamu mau putusin dia? “
Aurel
terus menerus menanyakan hal itu karena hubungan kami yang sudah terlampau jauh
dibelakang Devina. Namun gua belum bisa memutuskan bersama Aurel dan pergi
meninggalkan Devina saat itu.
Devina
yang terus menerus meminta waktu untuk bertemu gua dan menjelaskan semua hal
serta menanyakan bagaimana kelanjutan hubungan kita akhirnya gua iyakan. Pada hari
itu gua bertemu dengan Devina disalah satu café favorite kami dulu.
“
sudah lama banget ya Dit kita gak kesini “
“ Hmmm “
“ Kamu bete yah? Maaf yah Dit,”
“ Bete apaan si, gak jelas tau gak
si “
“ Dit, maaf soal….”
“ Lo maaf mulu dikit-dikit maaf.”
Sebelum Devina melanjutkan perkataannya gua dengan seenaknya memotong ucapan
dia dengan kalimat ketus
“ Dev. Gua mau kita….”
“ Kamu mau kita putus? “
“ Iya Dev, aku fikir kita udah
enggak ada kecocokan lagi. Apalagi saat denger kamu deket sama mantan kamu aku
udah jenuh dan rasa sayang aku ke kamu udah ilang.”
“ Aku gamau kita putus Dit, aku mau
kita tetep jalan Dit, aku akan menggembalikan semua kayak dulu Dit. Aku enggak
mau kita pisah sampai disini.”
“ Kita break ya biar kita bisa punya
waktu untuk saling mikir. Jangan saling menghubuungi lagi kita pakai waktu kita
untuk sama-sama mikir “
Hari
itu dimana hari gua berani untuk meminta break
sebagai alasan agar Devina gak ganggu-ganggu gua lagi, rasanya memang risih
dengan adanya dia dihari-hari gua saat itu. Gua selalu mengutamakan Aurel saat
itu, seperti menjemput nya , pergi menemaninya dan beberapa hal yang disukai
Aurel pun selalu gua wujudkan sampai pada suatu hari gua berani memposting
gambar bersama dengan dia dengan caption “ Damn
I love her.” Hal itu membuat para teman-teman gua berfikir jika hubungan
gua dan Devina telah berakhir dan kini gua menjalin hubungan dengan Aurel.
“
Banci lo!”
Nawa
sahabat yang mengenalkan gua dan Devina menarik gua ke toilet kampus yang
berada jauh dari keramaian. Nawa bersikap kasar saat menghantam gua dengan
kepalan tangannya.
“
Maksud lo apaan? Main hajar kayak gini! “
“ Masih nanya apaan? Gua kasih
Devina ke elo buat lo jaga bukan buat lo mainin dan lo sakitin. Gua mati-matian
bikin dia senyum seenaknya lo buat dia nangis! Bajingan kayak lo gak pantes
buat nyakitin cewek sebaik dia!”
“ Lo tanya sama itu cewek kalo dia
gak mulai selingkuh gak akan gua berlaku kayak gini! “
“ Haha lucu lo! Dia selingkuh! Denger
gua dia malah menghindari mantannya dan dia melindungi lo karena dia khawatir
mantannya berbuat nekat ke elo! Sebegitu baik sahabat gua rela lo bikin sakit? Bajingan
emang lo! Mati-matian Devina pertahanin semua sama lo sampe dia sakit mikirin
lo dan puncaknya dia liat lo sama cewek lain? Otak lo dimana kalo lo cowok
engga mungkin lo tega sakitin cewek sebaik dia yang rela tahan sakit , yang
ngertiin lo disaat lo ngehabisin waktu dan lo asik sendiri sama dunia lo , yang
seakan lo gak anggep dia sebagai pacarnya. Yang perlu lo ketahuin saat tahu lo
selingkuh yang Devina katakan Cuma lo pasti lagi jenuh sampai kayak gitu, lebih
baik gua gak pernah kenalin sahabat gua ke elo. Kalau gua harus liat dia malah
merasa sakit kayak sekarang! “
Tamparan
hebat gua dapat , bukan hanya terasa diwajah gua namun dihati gua. Setelah tau
itu semua rasanya gua mau temuin Devina dan meminta maaf atas semua kesalahan
gua. Namun semua terlambat Aurel sudah menuntut gua untuk menjadi kekasihnya
walau belum ada kalimat putus antara gua dan Devina namun sudah 4bulan gua
berjalan dengan Aurel. Gua fikir Aurel lebih mengerti gua dibanding Devina tapi
gua salah, Devina memang yang terbaik dalam hal mengerti diri gua saat ini.
Sampai
akhirnya gua bertemu dengan Devina di café kita pertama jadian……….Devina
telihat sangat cantik saat ini….
“Dev,
ada yang mau aku omongin “
“ Aku juga, oh iya gimana sama pacar
kamu yang baru ? “
“ Dev, aku minta maaf sebelumnya…”
“ Kamu enggak usah minta maaf gitu
Dit, aku sudah maafin semua kesalahan kamu kok “ Devina masih saja bisa
tersenyum saat gua tahu betapa gua menggores luka dihatinya
“ Aku sayang sama kamu Dev.”
“ Dit, kamu inget gak ini tempat
pertama kita jadian? “
“ Iya aku inget Dev.”
“Sekarang ditempat ini juga aku
minta putus dari kamu Dit, Dit aku cewek biasa aku punya perasaan sekuatnya
seorang perempuan dia punya titik dimana dia sudah harus melepaskan apa yang
ternyata semakin membuatnya sakit. Dit aku udah coba untuk mempertahankan semua
tapi semua percuma kalau aku hanya berjuang sendirian. Berjuang sendirian itu
sakit Dit, sangat teramat sakit.”
“ Kasih aku kesempatan sekali lagi
Dev aku Janji.”
“ Maaf Dit, aku gak bisa. Karena semakin
aku sama kamu semakin aku merasa sakit. Kayak memeluk duri, semakin aku
mendekapnya semakin perih aku rasa. Itu yang aku rasain kalau aku pertahanin
sama kamu. Dit, kita punya hidup masing-masing kok. Dit, jangan pernah kayak
gini lagi ya nanti ke seseorang yang nantinya bersama dengan kamu. Jangan pernah
sia-siakan seseorang yang sangat tulus sama kamu lagi ya.”
Itu
kalimat terakhir yang masih saja gua ingat saat Devina meminta get off dan mengakhiri semuanyai. Menyesal memang tapi gua belajar
banyak dari segala penyesalan yang gua lakuin dimasalalu dulu. Sudah hamper 2tahun
setelah perpisahan kami gua masih merasa sendiri dan tidak dapat membuka hati
untuk seseorang lagi. Sampai gua ketahui jika Devina sudah memiliki kekasih lain
saat ini, kekasih yang sangat membanggakannya dan kekasih yang sangat mengakui
dan terlihat sangat mencintainya. Sakit memang dulu gua yang berada diposisi
itu sebagai lelakinya namun ada perasaan senang juga dapat melihat senyumnya
kembali walau hanya melihat di beberapa gambar yang ia unggah di Instagram miliknya
“
Adit? Sendirian aja? “
Jantung
gua berhenti berdetak ketika melihat sosok wanita cantik dihadapan gua, itu
Devina sudah lama perpisahan kita dan hari ini kami dipertemukan di tempat
dimana menjadi saksi hubungan kami dulu.
“
Abis ketemu klien Dev tapi sekarang sudah selesai. Loh kamu sendirian aja? “
“ Iya Dit, nunggu Tunangan aku
kantornya disebrang dia janji nemuin aku selepas meeting karena kami mau meet up
sama WO “
“ Kamu mau Nikah? Secepat itukah
setelah berakhirnya hubungan kita Dev? “
“ Adit, aku emang dulu engga bisa
move on. Tapi aku harus move on, kalau ada seseorang yang menghargai kamu dan
seseorang yang menerima kamu dengan semua kekurangan kamu haruskah kamu
melewatkannya? Kalau aku masih berada didalam lingkaran masalalu, aku akan
kehilangan masadepan ku Dit.”
Memang
apa yang dikatakan oleh Devina benar adanya.
Hargai seseorang yang memang
menghargai keberadaan mu serta seseorang yang menerima kamu dengan semua
kekurangan kamu tanpa membandingkan mu dengan sosok lain yang lebih indah. Karena
baginya kamu lah intan yang bersinar terang diantara beberapa berlian yang ada.
Gua
belajar darimasalalu, Hari ini adalah hari pernikahan Devina dan Kekasihnya,
setelah pertemuan tidak terduga kami di café beberapa bulan lalu akhirnya gua
dan Devina memutuskan untuk berteman kembali. Bahkan Devina mengundang gua
untuk menghadiri pernikahannya dengan Denis yang ternyata seorang teman SMA
kami dulu, jodoh itu terasa sangat unik memang. Tiba-tiba teringat saat adegan
film yang pernah gua tonton didalamnya ada kata-kata
Ternyata benar, jika kamu mencintai
seseorang kamu harus benar-benar melepaskannya bersama orang lain. Dan mengikhlaskan
dia bahagia bersama orang lain, biarkan dia tersenyum walau senyuman itu bukan
berasal dari hal yang kamu berikan untuknya.