Tuesday, 18 March 2014

tulisan anak SMA IV


Tadinya aku ingin membuang semua isi yang ada dikotak yang sengaja ku letakan dipojok ruangan kamar ku, namun ku hentikan apa yang akan ku lakukan. Sesaat aku membuka kotak yang penuh dengan debu itu , bibirku mengembangkan senyuman penuh dengan menyiratkan jika aku merindukan masa itu, Ya masa dimana kau dan aku bersama dan bersatu menjadi “KITA” dalam sebuah cinta. Ku pandangi gambar kau dan diriku saat kami masih bersama , rasanya memang berat untuk menyadari bahwa hubungan yang ku banggakan telah berakhir dan ta’akan mungkin pernah kembali. Apa kau masih akan tetap mengingat tentang kita? Tentang semua kenangan kita? Bukankah dulu kita menghabiskan waktu bersama? Tertawa bersama? Menangis bersama sesaat menyaksikan film yang mengharukan? Bercanda gurau ketika melihat hal aneh yang ada dihadapan kita? Tidak kah kau mengingat itu semua? Semua yang telah menjadi warna-warni hidup mu?. Ku ambil sebuah kotak makan bergambar karakter kucing cantik yang sengaja ku simpan dan tidak akan ku pakai kembali, dulu kotak makan ini pernah ku berikan kepada mu untuk memenuhi janji ku yang akan memasak untuk mu? Haha itu memang hal konyol, pertama kalinya aku memasak untuk seorang laki-laki dan itu adalah dirimu. Ku sempatkan pagi buta yang seharusnya masih menjadi waktu ku untuk berkelana di alam mimpi hanya untuk memasak demi untuk seorang laki-laki yang ku harapkan keberadaannya menetap didalam hatiku. Ya aku mengingat semua itu dan mungkin takan pernah ku lupakan, kau ingat? Ketika kau selalu mengabaikan pesan singkat ku dengan membalasnya singkat? Atau bahkan hanya membaca pesan ku tanpa membalasnya? Mungkin banyak wanita yang akan menangis isak karena semua itu , tapi bagi ku itu sudah menjadi makanan sehari-hari. Sikap acuh dan tidak perdulian mu itu yang dahulu membuat ku sangat tertarik dan terus-menerus berharap bisa berada disisi mu. Keinginan ku untuk berpindah dan mencoba untuk membuka hati ku untuk sosok lain selalu kau gagalkan , ketika tekad ku sudahlah sangat bulat untuk melupakan mu mengapa kau tarik aku kembali? Kau tarik aku hingga terlarut dalam sebuah genggaman yang bahkan tidak akan bisa ku gapai. Aku sungguh terkejut ketika kau mengatakan apa yang kau rasakan padaku…. Kau bilang jika rasa sayang itu mulai tumbuh dari dirimu untuk ku? sungguh ku fikir penantian ini terbalas dengan hadiah indah yang tuhan kirimkan, malam itu senyuman bahagia memang tidak lepas dari bibir ku, ku fikir aku tidak akan mendapati sebuah kesedihan mendalam kembali dan kesedihan itu telah berakhir. Akan tetapi semua memang belum berakhir , cobaan itu kembali datang disaat kamu terus-menerus menghilang didalam hidup ku entah apa yang membuat mu menjadi seperti ini? Sebenarnya apa salah dan dosa ku padamu? Apa aku pernah menyakiti hati dan perasaan mu hingga kau berbuat setega ini kepada ku? atau kau memang sudah merencanakan semua ini untuk menyakiti ku? apa alasan mu untuk bersikap seperti itu? Aku bahkan tidak menyimpan rasa dendam saat kau meninggalkan ku tanpa sebuah alasan yang bisa ku mengerti , Ah~ aku ingat bahkan kau tidak memberikan sebuah alasan saat meninggalakan ku, kita berpisah seperti itu saja tanpa ada kata pisah. Sekali lagi aku sama sekali tidak pernah mempermasalahkan semua itu , ku coba untuk menghilangkan semua rasa kebencian mendalam ku terhadap dirimu kebencian yang teramat sangat. Ku coba untuk meredam semua itu , aku merelakan airmata ku setiap saat terjatuh kembali demi untuk membuat hati ini merasa lebih baik. Sesak yang kurasa memang sangat menyiksa ku namun aku memiliki para sahabat yang bahkan sampai saat ini terus mendukung dan menopang semua kesedihan yang kurasakan. Keterpurukan ku karena mu memang cukup membuat ku belajar lebih banyak , belajar untuk tetap sabar dan menerima semua yang terjadi. Kau mengajarkan ku banyak pelajaran untuk hidup. Aku taakan pernah membenci mu , karena kau lah alasan ku tersenyum disepanjang hari ku dulu J.

                                                                                                                                Untuk kamu yang mengabaikan ku.

No comments:

Post a Comment