Tadinya aku ingin membuang semua isi yang ada dikotak yang sengaja ku
letakan dipojok ruangan kamar ku, namun ku hentikan apa yang akan ku lakukan. Sesaat
aku membuka kotak yang penuh dengan debu itu , bibirku mengembangkan senyuman
penuh dengan menyiratkan jika aku merindukan masa itu, Ya masa dimana kau dan
aku bersama dan bersatu menjadi “KITA” dalam sebuah cinta. Ku pandangi gambar
kau dan diriku saat kami masih bersama , rasanya memang berat untuk menyadari
bahwa hubungan yang ku banggakan telah berakhir dan ta’akan mungkin pernah
kembali. Apa kau masih akan tetap mengingat tentang kita? Tentang semua
kenangan kita? Bukankah dulu kita menghabiskan waktu bersama? Tertawa bersama? Menangis
bersama sesaat menyaksikan film yang mengharukan? Bercanda gurau ketika melihat
hal aneh yang ada dihadapan kita? Tidak kah kau mengingat itu semua? Semua yang
telah menjadi warna-warni hidup mu?. Ku ambil sebuah kotak makan bergambar
karakter kucing cantik yang sengaja ku simpan dan tidak akan ku pakai kembali,
dulu kotak makan ini pernah ku berikan kepada mu untuk memenuhi janji ku yang
akan memasak untuk mu? Haha itu memang hal konyol, pertama kalinya aku memasak
untuk seorang laki-laki dan itu adalah dirimu. Ku sempatkan pagi buta yang
seharusnya masih menjadi waktu ku untuk berkelana di alam mimpi hanya untuk
memasak demi untuk seorang laki-laki yang ku harapkan keberadaannya menetap
didalam hatiku. Ya aku mengingat semua itu dan mungkin takan pernah ku lupakan,
kau ingat? Ketika kau selalu mengabaikan pesan singkat ku dengan membalasnya
singkat? Atau bahkan hanya membaca pesan ku tanpa membalasnya? Mungkin banyak
wanita yang akan menangis isak karena semua itu , tapi bagi ku itu sudah
menjadi makanan sehari-hari. Sikap acuh dan tidak perdulian mu itu yang dahulu
membuat ku sangat tertarik dan terus-menerus berharap bisa berada disisi mu. Keinginan
ku untuk berpindah dan mencoba untuk membuka hati ku untuk sosok lain selalu
kau gagalkan , ketika tekad ku sudahlah sangat bulat untuk melupakan mu mengapa
kau tarik aku kembali? Kau tarik aku hingga terlarut dalam sebuah genggaman
yang bahkan tidak akan bisa ku gapai. Aku sungguh terkejut ketika kau
mengatakan apa yang kau rasakan padaku…. Kau bilang jika rasa sayang itu mulai
tumbuh dari dirimu untuk ku? sungguh ku fikir penantian ini terbalas dengan
hadiah indah yang tuhan kirimkan, malam itu senyuman bahagia memang tidak lepas
dari bibir ku, ku fikir aku tidak akan mendapati sebuah kesedihan mendalam
kembali dan kesedihan itu telah berakhir. Akan tetapi semua memang belum
berakhir , cobaan itu kembali datang disaat kamu terus-menerus menghilang
didalam hidup ku entah apa yang membuat mu menjadi seperti ini? Sebenarnya apa
salah dan dosa ku padamu? Apa aku pernah menyakiti hati dan perasaan mu hingga
kau berbuat setega ini kepada ku? atau kau memang sudah merencanakan semua ini
untuk menyakiti ku? apa alasan mu untuk bersikap seperti itu? Aku bahkan tidak
menyimpan rasa dendam saat kau meninggalkan ku tanpa sebuah alasan yang bisa ku
mengerti , Ah~ aku ingat bahkan kau tidak memberikan sebuah alasan saat
meninggalakan ku, kita berpisah seperti itu saja tanpa ada kata pisah. Sekali lagi
aku sama sekali tidak pernah mempermasalahkan semua itu , ku coba untuk menghilangkan
semua rasa kebencian mendalam ku terhadap dirimu kebencian yang teramat sangat.
Ku coba untuk meredam semua itu , aku merelakan airmata ku setiap saat terjatuh
kembali demi untuk membuat hati ini merasa lebih baik. Sesak yang kurasa memang
sangat menyiksa ku namun aku memiliki para sahabat yang bahkan sampai saat ini
terus mendukung dan menopang semua kesedihan yang kurasakan. Keterpurukan ku
karena mu memang cukup membuat ku belajar lebih banyak , belajar untuk tetap
sabar dan menerima semua yang terjadi. Kau mengajarkan ku banyak pelajaran
untuk hidup. Aku taakan pernah membenci mu , karena kau lah alasan ku tersenyum
disepanjang hari ku dulu J.
Untuk
kamu yang mengabaikan ku.
No comments:
Post a Comment