Tuesday, 18 March 2014

tulisan anak SMA IV


Tadinya aku ingin membuang semua isi yang ada dikotak yang sengaja ku letakan dipojok ruangan kamar ku, namun ku hentikan apa yang akan ku lakukan. Sesaat aku membuka kotak yang penuh dengan debu itu , bibirku mengembangkan senyuman penuh dengan menyiratkan jika aku merindukan masa itu, Ya masa dimana kau dan aku bersama dan bersatu menjadi “KITA” dalam sebuah cinta. Ku pandangi gambar kau dan diriku saat kami masih bersama , rasanya memang berat untuk menyadari bahwa hubungan yang ku banggakan telah berakhir dan ta’akan mungkin pernah kembali. Apa kau masih akan tetap mengingat tentang kita? Tentang semua kenangan kita? Bukankah dulu kita menghabiskan waktu bersama? Tertawa bersama? Menangis bersama sesaat menyaksikan film yang mengharukan? Bercanda gurau ketika melihat hal aneh yang ada dihadapan kita? Tidak kah kau mengingat itu semua? Semua yang telah menjadi warna-warni hidup mu?. Ku ambil sebuah kotak makan bergambar karakter kucing cantik yang sengaja ku simpan dan tidak akan ku pakai kembali, dulu kotak makan ini pernah ku berikan kepada mu untuk memenuhi janji ku yang akan memasak untuk mu? Haha itu memang hal konyol, pertama kalinya aku memasak untuk seorang laki-laki dan itu adalah dirimu. Ku sempatkan pagi buta yang seharusnya masih menjadi waktu ku untuk berkelana di alam mimpi hanya untuk memasak demi untuk seorang laki-laki yang ku harapkan keberadaannya menetap didalam hatiku. Ya aku mengingat semua itu dan mungkin takan pernah ku lupakan, kau ingat? Ketika kau selalu mengabaikan pesan singkat ku dengan membalasnya singkat? Atau bahkan hanya membaca pesan ku tanpa membalasnya? Mungkin banyak wanita yang akan menangis isak karena semua itu , tapi bagi ku itu sudah menjadi makanan sehari-hari. Sikap acuh dan tidak perdulian mu itu yang dahulu membuat ku sangat tertarik dan terus-menerus berharap bisa berada disisi mu. Keinginan ku untuk berpindah dan mencoba untuk membuka hati ku untuk sosok lain selalu kau gagalkan , ketika tekad ku sudahlah sangat bulat untuk melupakan mu mengapa kau tarik aku kembali? Kau tarik aku hingga terlarut dalam sebuah genggaman yang bahkan tidak akan bisa ku gapai. Aku sungguh terkejut ketika kau mengatakan apa yang kau rasakan padaku…. Kau bilang jika rasa sayang itu mulai tumbuh dari dirimu untuk ku? sungguh ku fikir penantian ini terbalas dengan hadiah indah yang tuhan kirimkan, malam itu senyuman bahagia memang tidak lepas dari bibir ku, ku fikir aku tidak akan mendapati sebuah kesedihan mendalam kembali dan kesedihan itu telah berakhir. Akan tetapi semua memang belum berakhir , cobaan itu kembali datang disaat kamu terus-menerus menghilang didalam hidup ku entah apa yang membuat mu menjadi seperti ini? Sebenarnya apa salah dan dosa ku padamu? Apa aku pernah menyakiti hati dan perasaan mu hingga kau berbuat setega ini kepada ku? atau kau memang sudah merencanakan semua ini untuk menyakiti ku? apa alasan mu untuk bersikap seperti itu? Aku bahkan tidak menyimpan rasa dendam saat kau meninggalkan ku tanpa sebuah alasan yang bisa ku mengerti , Ah~ aku ingat bahkan kau tidak memberikan sebuah alasan saat meninggalakan ku, kita berpisah seperti itu saja tanpa ada kata pisah. Sekali lagi aku sama sekali tidak pernah mempermasalahkan semua itu , ku coba untuk menghilangkan semua rasa kebencian mendalam ku terhadap dirimu kebencian yang teramat sangat. Ku coba untuk meredam semua itu , aku merelakan airmata ku setiap saat terjatuh kembali demi untuk membuat hati ini merasa lebih baik. Sesak yang kurasa memang sangat menyiksa ku namun aku memiliki para sahabat yang bahkan sampai saat ini terus mendukung dan menopang semua kesedihan yang kurasakan. Keterpurukan ku karena mu memang cukup membuat ku belajar lebih banyak , belajar untuk tetap sabar dan menerima semua yang terjadi. Kau mengajarkan ku banyak pelajaran untuk hidup. Aku taakan pernah membenci mu , karena kau lah alasan ku tersenyum disepanjang hari ku dulu J.

                                                                                                                                Untuk kamu yang mengabaikan ku.

Monday, 10 March 2014

I'm still waiting (1)


“ kamu tahu berapa banyak pria yang menyatakan cintanya untuk ku? “ Queen terbaring dirumput hijau sejauh mata memandang , Rafa yang hanya terfokus dengan buku yang memang mampu membawanya masuk kedalam dunia itu. Queen menyeritkan dahinya melihat tiada respons yang berarti dari kekasihnya itu.
“ kamu tahu berapa banyak pria yang memang memberikan ku banyak perhatian namun selalu ku abaikan” sekali lagi Queen mencoba untuk mencari perhatian dari Rafa , namun nihil hasilnya Rafa masih saja disibukan dengan sebuah bacaan yang sejak tadi ia genggam.
“ kenapa sih kamu enggak pernah seperti mereka! Yang selalu memperhatikan aku! Yang selalu menyanjung ku dengan kata-kata manis dan kalimat romantic yang memang mampu membuat ku terbuai” Queen mulai geram dan bangun dari pangkuan Rafa.
“ aku bukan mereka yang akan memberikan mu ribuan kata romantic dan memberikan mu sebuah perilaku yang mampu menyanjung mu. Aku memang terkesan tidak memperdulikan kekasih ku namun jika kau tahu aku sungguh mencintai mu , aku hanya tidak perlu menunjukan betapa aku mencintai mu dengan ribuan kalimat menjijikan itu.” Dengan tenangnya Rafa membalikan badannya dan berkata halus dihadapan Queen melihat gadisnya sungguh tidak mengerti dengan apa yang sesungguhnya ia rasakan.
“ tapi kamu itu enggak pernah sekali saja buat aku merasa tersanjung menjadi kekasih mu”
“ apa yang kamu mau dari aku? Aku bukanlah seorang anak dari keluarga kaya , aku pun bukan pujangga yang mampu menyanjung mu dengan kalimat indah dan aku bukan seseorang yang mahir bermain alat music untuk menyanyikan mu sebuah lagu cinta “ Queen menatap tajam garis wajah pria yang memang mampu menariknya jauh kedalam perasaan terdalam yang ia miliki.
“ kamu terlalu special untuk ku. sehingga banyak pria sempurna ku abaikan diluar sana. Disaat para pria itu menggoda ku dengan ribuan kalimat manis yang kuharapkan hanyalah kamu yang mengatakan sebuah kalimat manis itu untuk ku “
“ tapi apa mereka mampu membuat mu bahagia dengan kata-kata itu? “
“ tidak…..”
“ lalu? Mengapa kamu memilih bersama dengan ku saat ini” Rafa melontarkan sebuah pertanyaan yang memang sudah sangat ingin Queen dengar selama ini.
“ aku tidak membutuhkan kesempurnaan mu untuk itu. Jika mencari sebuah kesempurnaan mungkin banyak pria diluar sana mampu ku dapatkan namun hanyalah kamu yang mampu membuat ku terlarut didalam perasaan ini , kamu yang mampu membuat ku berhenti dititik kelelahan ku mencari kesempurnaan. Kamu berbeda dengan yang lainnya…” Rafa memeluk gadis berambut pendek yang sangat teramat ia cintai , meskipun pada sesungguhnya Rafa bersikap sangat acuh dan seakan tidak perduli akan kehadiran Queen didalam kehidupannya namun sesungguhnya Rafa sangat menyimpan rasa sayang kepada gadis itu. Rafa yang dikenal sama sekali acuh pada semua wanita saat bertemu dengan Queen sedikit menunjukan perubahan meskipun hasilnya sama , hampir beberapa bulan Queen dan Rafa saling mengenal Queen telah memahami sifat Rafa secara detail pantas saja Queen masih sanggup bertahan dengan pria berkacamata itu. Bertubi-tubi Queen merasakan sakit yang teramat karena sikap Rafa yang seakan menarik-ulur hati dan perasaannya , namun tetap ia hiraukan sakit yang dia rasakan bagi Queen sosok pria seperti Rafa lah yang selama ini ia cari bagaimana tidak kebanyak pria menjalankan misi dengan sebuah kalimat manis serta ribuang kalimat gombal untuk seorang wanita namun tidak untuk Rafa. Rafa adalah seorang pria yang memiliki intensitas cuek cukup besar bahkan pada seseorang yang ia sayangi , baginya memulai hubungan adalah hal konyol karena mampu mengganggu konsentrasinya dalam pendidikan namun cepat atau lambat ia mulai menyadari hadirnya seseorang yang ia sayangi mampu membuatnya bangkit. Setelah sekian lama Queen berada didalam penantian panjang akhirnya Rafa memutuskan untuk mencoba membangun sebuah hubungan , meskipun terbilang menggantung namun itu sudah cukup membuat Queen merasa penantiannya sedikit terbalaskan.
“ tetap seperti ini Raf. Sepertinya baru saat ini kamu memeluku dengan kehangatan ini..” Rafa hanya terdiam tanpa bahasa , bibirnya tersudut menunjukan senyuman seakan tidak ingin melepaskan pelukan untuk Queen. Rasanya memang besar pengorbanan yang telah dijalani oleh Queen , dari mulai menunggu sosok yang memang belum dapat ditebak juga menunggunya memang terlihat seperti gadis bodoh yang menunggu ketidakpastian , Queen adalah gadis yang cantik dan pintar dia pun sudah sangat terkenal didalam dunia maya dengan semua artikel mengenai kehidupan remaja saat ini tentu saja siapa pria yang tidak mampu ia dapatkan? Hanyalah Rafa seorang pria yang sungguh sukar ia dapatkan. Nyatanya memang kesabarannya selama ini terbalas , bukan berarti sehabis badai terbitlah pelangi , tidak bahkan setelah mereka berada didalam sebuah hubungan Rafa menjadi sama saja , kabar yang jarang diberikan Rafa masih tetap saja , perhatian yang diberikan Rafa pun seakan tidak seperti seorang kekasih mereka masih layak disebut berada di zona “ friendzone” entah sampai kapan ini terjadi. Apresiasi besar memang patut diberikan untuk Queen untuk menghadapi itu semua , meskipun terlihat sangat terpuruk namun Queen mampu mengatasi itu semua dan menganggap semua akan baik-baik saja. Let it flow  itulah kalimat yang sangat mampu digambarkan Queen untuk saat ini , semua akan mengalir seperti air yang memang tiada ujungnya dimana air itu akan bermuara.
                                                            ****
            Lagi-lagi Queen menatap layar ponselnya yang sudah beberapa hari ini terasa sepi tanpa pesan singkat dari Rafa , ini memang bukan pertama kalinya terjadi Queen sudah mampu bertahan dengan semua keadaan ini tapi entah mengapa untuk saat ini ada hal yang memang mengganjal dirinya , untuk menanyakan apa sebenarnya terjadi sehingga Rafa bersikap berbeda. Dan Queen ingin bertanya apa arti dirinya untuk Rafa , bukankah beberapa waktu lalu Rafa menyatakan semua perasaannya? Dan bahkan percakapan dirinya dengan Rafa masih tersimpan sehingga ia bisa membaca percakapan yang memang hanya tercipta didalam obrolan bbm itu setiap saat. Wajahnya yang murung menciptakan tanda Tanya besar dari beberapa teman sekelasnya yang tidak biasanya melihat Queen seperti ini. Sesekali ia memutar lagu-lagu bergenre mellow didalam ipodnya dengan menggunakan headset dan merundukan kepalanya atau menutup dan menyembunyikan wajahnya dengan cardigan yang ia gunakan sehari-hari.
“ Queen? Are u okay? “ sapaan seorang gadis berambut pirang membuatnya kembali menegakan kepalanya melihat ke sekeliling kelas.
“ aku enggak apa-apa. Memang kenapa? “
“ kamu yakin? Kamu sakit? “ gadis itu kembali bertanya untuk memastikan jika Queen dalam keadaan baik-baik saja.
“ you can see me? I’m okay Val” Queen tersenyum menatap Valiant menandakan ia baik-baik saja namun bukan itu yang sebenarnya ia rasakan sungguh keadaannya tidak dalam kondisi baik. Valiant tetap menatap wajah sahabatnya itu , yang ada didalam hatinya tersirat jika sesuatu terjadi pada Queen saat ini.
“ what happened to you? I can’t see you look happy now” Valiant meraih jemari Queen berharap ia mau berbagi apa yang ia rasakan saat ini kepadanya.
“ I don’t know… I just need him now……” Queen merundukan wajahnya enggan menatap Valiant yang melihat butiran airmata kini mulai membasahi pipinya.
“ apa yang terjadi? Kamu kenapa sama Rafa? “ Valiant semakin geram dengan sikap Queen yang selalu menyimpan dan memendam apa yang ia rasakan seorang diri.
“ sikap Rafa semakin dingin dan seakan mau menjauh dari aku Val. Aku sudah hapal apa yang dia sering lakuin selama ini tapi aku benar-benar enggak paham sebenarnya siapa aku ini dimatanya. Aku menyimpulkan jika ia masih sama mengganggap ku sebagai seorang teman yang dia datangi disaat ia kesepian”
“ semua ini resiko yang kamu ambil? Awalnya apa aku pernah bilang kamu harus tetap bertahan? Jika kamu memilih untuk tetap bertahan kamu harus terima semua ini , Rafa bukan seperti kebanyakan pria lain. Dia berbeda Queen”
“ lelah? Jujur aku lelah untuk semua ini , seakan ingin menyerah dan berhenti cukup sampai disini namun sesaat ketika aku menyiratkan hasrat untuk berhenti sampai disini aku teringat betapa lelahnya aku menunggunya dan mengabaikan seseorang yang lebih darinya selama ini. Jika aku berhenti dan menyerah aku akan melihat bagaimana jauhnya aku melangkah untuk bersamanya” Valiant memeluk sosok sahabatnya yang selama ini ia anggap sebagai seorang yang sangat kuat dalam menghadapi apapun , seorang wanita tangguh yang mampu melawan semua rasa sakit yang ia rasakan dan seorang wanita yang mampu mempunyai fikiran yang bisa membawanya keluar dari sebuah pilihan hidup yang menjebaknya. Namun saat ini Queen yang ia kenal terlalu sering menerima rasa sakit dari seorang pria yang bahkan tidak mampu membuatnya tersenyum untuk sebentar. Untuk apa adanya sebuah hubungan jika hanya akan menyakiti satu pihak tanpa memberikan kebagiannya? Logikanya terus berputar apa yang sebenarnya di inginkan oleh Rafa sehingga membuat Queen terlarut didalam anggan kesedihan seperti saat ini. Queen masih saja terisak didalam pelukan Valiant , gadis itu memang sudah sangat menderita , rasa sakit yang selama ini ia pertahankan akhirnya menjadi sebuah akhir kepedihannya , kesabaran yang memang ia miliki kini berada di ambang kelelahan atas penantian yang selalu disia-siakan tanpa dihargai perjuangannya. Sungguh sakit memang berjuang seorang diri didalam sebuah hubungan.
                                                            ****
            Hampir 1 minggu berjalan , namun masih saja Rafa tidak berniatan menghubungi Queen , Queen telah lelah memulai untuk menghubungi Rafa terlebih dahulu sikapnya yang mulai acuh dengan Rafa membuat semua menjadi runyam. Mengingat kesibukan yang dimiliki Rafa, Queen pun selalu bisa memahami itu semua namun tidak untuk saat ini rasanya memang Queen sudah sangat lelah memahami Rafa yang ternyata selalu mengabaikannya. Queen hanya mampu berdiam diri menahan semua emosinya sesaat melihat Rafa yang sedang asik berselancar disosial media bersama beberapa teman wanitanya , meskipun hanya berbicara tentang kegiatan sekolah mereka Queen sedikit merasa kesal sikap Rafa yang ternyata semakin menjadi terhadapnya, Queen berfikir jika Rafa dapat bercengkramah dengan teman wanitanya di social media namun untuk sekedar menghubungi dirinya pun Raka tidak bisa. Apa sebenarnya yang terjadi? Beberapa kali Queen memutar otaknya mencari apa yang salah dengan dirinya sehingga membuat Rafa berubah seperti ini, namun ia sama sekali berfikir jika Rafa dan dirinya berada didalam kondisi baik-baik saja sebelum ini terjadi.
“ aku merasa di gantung Zal, “ Afrizal yang sejak tadi memerhatikan sekeliling kantin kemudian terfokus pada gadis yang berada dihadapannya , wajahnya yang murung menyita penuh  perhatian Afrizal.
“ maksudnya? Rafa belum kasih kabar sama lo?” Queen hanya menggeleng saat Afrizal menanyakan pertanyaan itu , Afrizal menyeritkan dahinya tanda tidak percaya dengan yang terjadi dengan sahabatnya itu.
“ lo udah coba hubungin dia duluan? Biasanya cowo juga nunggu Queen untuk dihubungin duluan” sambungnya
“ aku capek selalu coba hubungi Rafa tapi pada akhirnya dia acuh banget ke aku Zal” Afrizal menghela nafas panjang , mencoba berhati-hati dalam berkata agar tidak menyakiti perasaan Queen nantinya.
“ mungkin dia sibuk? Atau ada urusan yang mendesak untuk gak menghubungi lo saat ini? Positif thinking aja Queen”
“ aku udah sering kok di perlakuin seperti ini bahkan pernah saat masa pendekatan dia enggak hubungin aku selama 1 bulan.” Afrizal tercengang ketika mendengar pernyataan yang diucapkan Queen, betapa mempunyai kesabaran hati yang sangat sahabatnya itu. Bukankah Queen sosok wanita cantik dan terbilang pintar bahkan menurut Afrizal Queen mampu menarik perhatian banyak pria yang mungkin melebihi dari Rafa.
“ Queen jangan nangis , gue gak kuat liat cewe nangis didepan gue. Please Queen jangan nangis “ Afrizal mencoba untuk menyeka butiran airmata yang terlanjur berlinang membasahi pipi Queen. Rasanya memang begitu hancur ketika hubungan berada di ambang kehancuran , Queen sama sekali tidak tahu apa yang bisa ia lakukan saat ini. Hanyalah air mata sebagai pengganti ribuan kata-kata yang tidak bisa terucap didalam bibirnya. Afrizal tidak habis fikir dengan apa yang dilakukan oleh Rafa , pria yang terlihat baik dan lugu itu bahkan mampu membuat gadis periang seperti Queen merasa terpukul dan merasa sakit atas apa yang ia lakukan.
                                                                        ***
“ apa yang sebenarnya terjadi sama lo Fa?” Afrizal berdiri tepat dihadapan sahabatnya itu , mengingat jika ini semua adalah kesalahannya , kesalahannya mengenalkan Queen dan Rafa tapi pada akhirnya ia harus menyaksikan Queen merasa terluka dengan hal yang diperbuat Rafa.
“ gue  juga gak paham dengan apa yang gue lakukan ini “ Rafa membalikan badannya berdiri membelakangi Afrizal.
“ maksud lo? Fa , Queen udah benar-benar sakit karena lo! “
“ gue merasa kalau gue mengingkari janji gue sama diri gue sendiri Zal. Dulu gue pernah berjanji untuk enggak pacaran sebelum lulus sma, dan memang gue gak mau pacaran tapi yang akan gue lakuin adalah ta’aruf “ mendengar semua pernyataan itu rasanya Afrizal ingin memukul Rafa bagaimana bisa ia berkata seperti itu sementara ia yang memulai semua perkenalan hingga hubungan yang ia jalani bersama dengan Queen?
“ jadi? Untuk apa Fa , untuk apa lo memulai ini? Sementara pada akhirnya lo gantungin Queen! Ingat dia juga sahabat gue Fa! “
“ gue memang salah ini semuanya pun karena ego gue. Saat bersama Queen rasanya gue punya seorang penyemangat dan seseorang yang memang mampu buat gue bangkit , setelah gue jalanin semua ini rasanya ada yang mengganjal Zal. Gue sayang sama dia tapi rasanya gue melanggar apa yang dulu pernah gue tegasin ke diri gue”
“ lo harus bisa memilih. Tinggalin dia jika emang lo hanya akan menyakiti dia. Kasih dia kepastian jika lo seorang cowo.” Afrizal meninggalkan Rafa seorang diri , memang saat ini pilihan berat yang akan dihadapinya apa yang harus ia ambil pun rasanya berat , meskipun sesungguhnya Rafa sangat mencintai Queen namun ada hal yang memang sangat membuatnya tidak bisa bersama Queen saat ini. Rintikan hujan sore itu menemani Rafa yang masih tetap termenung dengan semua keputusan yang akan ia buat , keputusan yang memang terbaik untuk Queen dan dirinya. Keputusan yang tidak akan menyiratkan sebuah penyesalan.
            Rafa memutuskan untuk menghubungi Queen berharap ia mau menemuinya , beberapa kali Rafa mencoba untuk mengirimkan beberapa pesan singkat untuknya tetap saja tidak ada balasan. Hingga ia mencoba untuk menghubunginya tetap saja tidak ada jawaban untuk panggilannya. Rafa sudah paham apa yang terjadi pada Queen saat ini , tapi tidak biasanya jika ini terjadi ia menjadi seperti ini. Meskipun berada didalam kemarahan Queen masih selalu menyempatkan waktu untuk membalas pesan ataupun menerima panggilannya, ini semakin menyakinkan Rafa jika Queen sudah lelah menghadapinya.
maaf , aku tahu kamu marah sama aku dan bahkan kamu sakit karena sikap ku. ada yang ingin aku bicarakan tapi aku butuh kamu untuk datang besok ditaman tempat kita biasa bertemu aku harap kamu datang “ sekali lagi Rafa mencoba untuk mengirimkan pesan singkat untuk Queen meskipun Queen tidak membalasnya tapi Rafa mengharapkan jika besok Queen akan datang menemuinya.
                                                                        ***
Percikan suara air mancur taman menciptakan keheningan diantara Queen dan Rafa , tebakan Rafa memang benar Queen akan datang. Mereka berdiam diri satu sama lain , berharap ada yang memulai percakapan diantara mereka namun Rafa maupun Queen masih tetap berdiam diri.
“ apa yang sebenarnya kamu inginkan? “ Queen menatap Rafa dengan tajam tatapannya seakan ia lelah dengan apa yang terjadi dan mencoba untuk menerima semua yang terjadi.
“ maaf aku hanya bisa buat kamu sedih dan aku sama sekali gak bisa bikin kamu bahagia”
“ apa yang kamu mau sekarang? Kamu mau akhirin semua? “ Rafa terdiam mendengar secepat itu Queen mengatakan kata ingin berpisah.
“ aku gak bisa ngelanjutin ini sama kamu. Bukan karena rasa sayang aku hilang atau karena orang ketiga.”
“ lalu apa? “ suara parau Queen terdengar ia mencoba untuk menahan agar tangisannya tidak pecah. Ia mencoba untuk menenangkan dirinya dan mencoba untuk tidak menunjukan sikap lemahnya dihadapan Rafa.
“ aku mengingkari janji ku kepada diriku sendiri. Aku berjanji untuk enggak pacaran selama sekolah dan sekarang aku melanggar itu. “
“ lalu kenapa kamu mulai! Kalau pada akhirnya kamu ninggalin aku kayak gini, “
“ aku melihat kamu karena kamu bisa menjadi seorang penyemangat untuk ku dan kamu orang yang selalu memahami sifat egois aku , aku melihat semua itu dari kamu…. “
“ kalau ini yang kamu pilih aku ikhlas. Terimakasih untuk luka yang kamu kasih buat aku , ini bisa buat aku menjadi sosok yang kuat Raf” butiran air mata Queen kembali berlinang , namun senyuman manis dipipinya membuat Rafa merasa sangat tidak rela untuk melepaskan gadis yang memang sangat ia cintai itu. Queen perlahan pergi meninggalkan Rafa. Rafa melihat sosok gadis itu pergi meninggalkannya ,

“ tunggu aku beberapa tahun lagi. Dan aku akan kembali bersama mu” Queen menghentikan langkahnya , melihat kearah belakang seakan tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Rafa. Nampaknya ia akan kembali memulai penantian panjangnya kembali. Hanya senyuman yang ia tunjukan , senyuman perpisahan untuk saat ini. Walaupun rasanya berat untuk meninggalkan semua , namun Rafa dan Queen berharap jika kesabaran mereka akan terbalas dengan hadiah besar nantinya. Meski akan banyak penggoda diluar sana Queen yakin ia akan melawati itu semua dan tetap menetapkan hatinya pada sosok pria yang selalu ia sayangi.