Ini
adalah cerita tentang seorang gadis remaja muda yang cintanya selalu gagal
entah apa yang terjadi dengannya kisah
dihidupnya mengenai hal ini memang terbilang sangat rumit atau bahkan sulit
untuk diketahui bagaimana ending yang akan terjadi namanya Michele seorang
gadis yang bersekolah disalah satu sma terkemuka di kota bandung , Michele
masih duduk dibangku kelas 2sma parasnya yang cantik dan budi luhurnya yang
patut untuk di acungi jempol tidak menjadi acuhan jika banyak pria yang ingin
memilikinya , sebaliknya jarang pria yang sekedar melakukan pendekatan
dengannya apa yang selalu ia lakukan dengan lawan jenisnya selalu kandas
ditengah jalan tanpa alasan yang jelas, terakhir ia menjalani hubungan dengan
seorang senior disekolahnya awalnya semua berjalan dengan sangat indah namun
yang terjadi seperti yang lain lainnya harus berakhir dengan alasan yang sangat
tidak dapat diterima logika. Kali ini Michele benar benar sangat lelah dengan
apa yang terjadi sampai ia mengucapakan sebuah kalimat yang selalu ia tuangkan
disebuah cerita pendek , Michele seorang penulis muda yang sangat terkenal
didunia maya kalimat kalimatnya sangat ditunggu oleh para followers yang ia
miliki di akun twitternya namun tidak sedikit orang yang mengetahui bahwa
cerita yang dibuat oleh Michele ternyata sangat bersebrangan dengan yang
terjadi dikehidupan nyatanya. Tentu kecantikan ataupun ke popularan belum
menjadi modal yang kuat untuk mencari cinta yang benar-benar tulus.
Michele berjalan
kearah kelas , ia membawa sebuah novel yang menganut sistem percintaan era
tahun 70an dijerman , ia asyik sendirinya dengan apa yang sedang ia baca saat
itu namun naas Michele salah jalan , secara tidak sengaja ia berpapasan dengan
orang yang dulu sempat menjadi kekasihnya , Hardian kini sudah menemukan sosok
pengganti Michele
“ secepat itukah hardian move on dari gue ? setelah dia
ninggalin gue dengan alasan mau focus sama pelajarannya ? “ Michele mengucapkan
hal itu didalam hati namun airmatanya tak kuasa menahan kebohongan besar yang
dilakukan hardian padanya, saat memutuskan untuk berpisah hardian mengatakan
kepada Michele jika ia ingin konsen dan focus dengan pendidikannya tidak untuk
hal percintaan namun sekarang ia bersama dengan seorang wanita yang tentu
Michele kenal.
“chele kenapa ? “ seorang siswa menghampiri Michele yang tengah
duduk terdiam disamping kelas.
“ Nathan , gue gapapa kok hehe “ Michele mencoba mencari alasan
pada Nathan sahabat yang setia padanya yang senantiasa mendukung Michele disaat
ia senang maupun saat ia terjatuh,
“ halah alibi lo di tolak chel , jujur lo kenapa ? “ Nathan
melihat sesuatu yang berbeda pada Michele senyum yang diberikan Michele adalah
“fake smile”
“ gapapa kok serius tan gue gapapa bener deh J “ walaupun terkesan palsu namun senyuman Michele
mampu menipu Nathan saat itu , Nathan percaya dengan apa yang Michele katakan,
Michele dan Nathan memutuskan untuk masuk kelas karna 15menit lagi pelajaran
akan dimulai ,Michele melangkah terlebih dahulu Nathan memandanginya dari
belakang ia terdiam menatap Michele mengapa ia tidak juga menyadari bahwa
Nathan selama ini menunggunya dan mengharapkan dirinya sungguh sulit untuk
Nathan mengatakan apa yang ia rasa pada Michele , Nathan takut jika saja ia
menyatakan semuanya persahabatan yang mereka bina akan hancur begitu saja ,
hanya itu yang ditakut kan nya Nathan hanya bisa memendam semua perasaannya
entah sampai kapan ia sanggup menyembunyikan semua.
Semua murid sibuk
mengerjakan tugas matematika yang pastinya mampu membuat kebakaran hebat
difikiran para murid dengan rumus yang sungguh sangat sulit dimengerti Michele
terlihat pasrah dengan apa yang ia kerjakan tidak perduli itu menemukan titik
terang kebenaran ataupun mendapat salah yang sangat nol besar , mood nya sudah
hancur sejak pagi tadi melihat hardian , wajahnya terlihat seperti benang kusut
, Michele yang senantiasa menghidupkan kelas dengan kelakuan aneh dan dapat
mengocok perut teman sekelasnya terlihat tidak bersemangat hari ini.
“ Michele galau ? pantes kelas sepi banget “ ledek salah satu
teman sekelasnya.
“ hahaha sialan lo “ ia menjawab dengan sangat singkat dan
memutuskan untuk mendengarkan music dari ipod mini miliknya. Melihat Michele
yang bersikap tidak biasa hari ini Nathan mencoba untuk menghiburnya , Nathan
tidak kuasa melihat jika Michele merasa sedih atau tersakiti. Nathan seorang
pria berkacamata , tinggi , dengan mata yang terbilang sipit rambut nya
dibiarkan panjang namun tertata sangat sangat rapi seharusnya mampu untuk
memikat hati wanita manapun untuk menjadi kekasihnya namun ia sosok pria yang
sudah mencintai 1 orang wanita akan selalu ia perjuang meskipun akan
mengkorbankan perasaannya untuk wanita yang ia cintai asalkan Ia mampu memiliki
wanita itu, namun untuk saat ini penantian dan penggorbanan Nathan pada Michele
sungguh sudah terbilang sangat terlampau batas, Nathan dan Michele berteman
sejak mereka duduk dibangku smp awalnya Nathan diterima disalah satu sma negeri
kota bandung yang pastinya sangat terkenal dibanding sekolahnya saat ini, namun
karna Michele gagal mengikuti tes masuk disma itu akhirnya Nathan memutuskan
untuk melepas impiannya masuk disma terkenal itu dan memilih masuk disekolah
yang sama dengan Michele alasannya adalah agar Nathan dapat senantiasa bersama
dan menjaga Michele hanya itu yang ia harapkan. Nathan menyukai Michele sejak
mereka duduk dibangku kelas 1 smp namun rasa itu hanya mempu Nathan pendam
mungkin sampai saat ini ia hanya mampu memendam apa yang ia rasa pada Michele.
Krrrrrrrriiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiinnnnnnnnnnnnnnnggggggg
, bel berbunyi semua siswa berhamburan keluar kelas , pelajaran hari ini telah
usai , Michele berjalan kearah gerbang , hari ini Nathan tidak dapat
mengantarnya pulang karna sesuatu hal yang memang sangat mengejarnya. Michele
terdiam duduk ditemani oleh lantunan lagu di ipod miliknya , sambil menunggu
angkutan umum dihalte sore itu , namun naas segerombolan anak muda yang
terbilang liar menggodanya
“ hey , ikut kita yuk “ seorang menarik tangan Michele ,
“ apa apaan sih lo , “ Michele menghempas tangan pria itu ,
namun mereka semakin nekat menggoda Michele sore itu jalan sangat sepi Michele
mencoba meminta bantuan namun nihil hasilnya.
“ lepasin dia “ seorang laki-laki berani menantang pria liar
yang menggoda Michele
“ kamu siapa “ ucap pria liar hendak memukul lelaki yang
menyelamatkan Michele
“ ingat ! jangan pernah lu sakitin ini cewe “ lelaki itu
menghabisi semua preman yang telah menggoda Michele , lelaki itu pun menarik
tangan Michele menjauh dari preman yang telah menyerah.
“ tunggu , makasih yah kalo gak ada kamu entah apa yang terjadi
tadi “ kata Michele tergesah gesah
“ haha iya sama sama lagian lo ngapain sendirian disana ? kan
udah tau jalanan itu selalu sepi “ ucap lelaki berkumis tipis itu
“ nunggu angkutan , yah biasanya juga gak se sepi tadi kok but
thanks yah “ Michele mengucapkan terimakasih berulang-ulang kali pada si pria
berkumis tipis yang telah menyelamatkannya ,
“ iya iya udah seharusnyakan manusia saling membantu ? apalagi
ngebantu seorang perempuan yang memang harus dilindungi , oh iya gua luthfan “
pria berkumis itu mengenalkan dirinya pada Michele
“ nah nah that right hehe, gue Michele “ Michele menjabat tangan
luthfan sebagai tanda perkenalan mereka.
“ lo orang bandung ? “ Tanya luthfan
“ iya gue tinggal di setiabudi hehe , kalo lo sendiri ? tinggal
dibandung juga ? “
“ hmm gua Cuma liburan kok disini , gua tinggal dan kuliah
dijakarta paling disini Cuma beberapa bulan “ mereka berdua terlarut dalam
obrolan hangat meskipun baru mengenal namun Michele dan luthfan merasa sangat
nyaman satu sama lain.
“ gimana kalo lo gue traktir ? sebagai ucapan terimakasih ? “
Michele menawarkan makan sebagai tanda terimakasihnya pada luthfan
“ wah sorry yah untuk sekarang gua gabisa chel hehe sorry banget
yah lagian gua nolong lo tulus kok “ ucap luthfan dengan senyumnya
“ yah yaudah deh next time aja yah
, oh iya gue pergi yah angkutan yang gue tunggu udah dateng hehe sekali lagi
makasih yah fan “ Michele tersenyum pada luthfan dan segera meninggalkan nya ,
luthfan hanya membalas senyuman Michele tanpa mengucapkan sepatah kata pun,
luthfan terdiam seperti ada yang beda darinya , ia melihat disampingnya ada
sebuah novel , ya itu milik Michele luthfan berusaha memanggilnya namun mobil
yang ia naiki sudah sangat jauh dari pemberhentian , terpaksa luthfan membawa
novel milik Michele siapa tahu mereka akan bertemu lagi dan luthfan dapat
memberikan novel ini lagi kepadanya.
Untuk apa ada
pertemuan jika yang terjadi pada akhirnya adalah perpisahan , maka aku mohon
hilangkan kalimat perpisahan agar kami berdua senantiasa bersama. Kalimat indah
itu berasal dari jejaring social milik Michele , di akun twitternya ia
mencurahkan semua yang ia rasakan dengan lantunan kalimat bijak , mungkin
julukan miss galau sangat cocok untuknya , sesekali ia membuat tweet tentang
sebuah pertemuan yang akhirnya menjadi abadi namun di dunia ini mungkin tiada
yang abadi cintapun mampu terpisah karna maut. Trrrrrruuuuuuuuuuttttttt ponsel
Michele berdering 1 pesan ia terima dari seseorang yang mungkin selalu
menghubunginya setiap malam.
“ hey miss galau , maaf yah tadi gua gak nganter lo balik ,
lo gapapa kan balik sendiri ? oh iya jangan lupa ngerjain tugas biologi dan
belajar kimia jangan sampe lo dapet c lagi yah lau “ pesan Nathan mampu
membuatnya tersenyum dan terlihat cemburut saat Nathan memanggilnya miss galau
, perhatian yang diberikan Nathan sangatlah full melebihi layaknya kekasih
namun Michele hanyalah mengganggap Nathan sebagai seorang sahabat yang sangat
ia sayang bukan someone yang ia sayang. Michele menuruti apa yang Nathan
ucapkan padanya untuk mengerjakan tugas dan belajar, Michele membuka tasnya ia
tersadar jika novelnya tidak ada ,
“ ah iya iya kejadian tadi sore mungkin disana ketinggalan “
ucap Michele tersadar jika novel miliknya mungkin tertinggal dihalte bus tadi
sore , ia mengikhlaskan novel itu hilang namun cerita yang ada dinovel itu
percis dengan apa yang ia rasakan maka yang akan Michele lakukan adalah mencari
novel itu ditoko buku lain dan ia bertekad harus mendapatkannya. Michele
terdiam sesaat dan tanpa ia sadari dalam fikirannya terlihat sosok luthfan ia
mencoba untuk menghilangkan raut wajah luthfan dari pandangannya namun semakin
ia berusaha menghilangkan gambaran wajah luthfan semakin kuat gambaran raut
senyuman luthfan difikirannya.
“ shit apa sih yang gue fikirin aaaaaaahhhh apa apaan ini “
ucapnya merasa salah saat harus memikirkan orang yang baru saja ia kenal, hari
itu Michele merasa sangat lelah setelah apa yang ia alami ia pun memutuskan
untuk segera istirahat mengingat esok hari adalah hari terberat yang harus ia
lalui.
Krrrrrrrrriiiiiiiiiiiiiinnnnnnnggggg
suara deringan alarm yang berasal dari alarm kecil berbentuk kepala elmo
berbunyi dari samping ranjang Michele , ia segera mematikan alarm itu dan
beranjak bangun melawan segala rasa kantuk yang sangat sangat berpotensi besar
menggodanya untuk kembali ke ranjang dan melanjutkan tidurnya kembali mengingat
udara di kota bandung yang begitu sejuk ketika pagi namun Michele bergegas ke
kamar mandi dan bersiap untuk berangkat ke sekolah pagi ini. Michele menyiapkan
sebuah ikat rambut yang memang menjadi favorietnya ia merupakan sosok yang
sangat tidak perduli dengan penampilannya baginya apa yang melekat dirinya
sudah cukup Michele selalu berpenampilan sangat cuek ia hanya perlu mengikat
rambut panjangnya dengan sembarang dan ditambah aksesoris jam tangan vintage
yang melekat di tangannya, Michele sosok wanita cantik yang memang tidak ingin
menonjolkan kecantikan baginya semua wanita didunia ini merupakan wanita cantik
, kecantikan itu tidak terpancar dari mana seseorang mencoba untuk
berpenampilan semenarik mungkin, penampilan adalah nomer kesekian untuknya dan
itu yang menjadi daya tarik para laki-laki untuk memilikinya karna kebaikan
hatinya. Michele membuka pintu dan ia sudah pasti tahu siapa yang berada
dibalik pintu itu Nathan sudah menunggunya , setiap pagi itulah yang dilakukan
Nathan,
“ udah lama than ? “ Tanya Michele mendekatinya
“ hmm engga kok , yaudah yuk chel takut telat , nih “ kata
Nathan memberika helm bergambar elmo pada Michele , Michele hanya menggangguk
dan beranjak pergi ke sekolah. Di perjalanan Nathan tiada hentinya membuat
Michele tertawa , entah candaan apa saja yang Nathan ceritakan pada Michele
sehingga membuat perut Michele hampir sakit karena terus-terusan tertawa tiada
hentinya. Namun Michele terdiam seribu bahasa saat melihat hardian bersama
dengan seseorang wanita , ia terkejut ketika harus menemui mereka berdua
dijalan yang sama dan tentu jarak mereka yang sangat dekat, hardian melihat
Michele namun secepat mungkin ia mengalihkan pandangannya dari hardian,
“ chele kenapa kok diam ? “ Tanya Nathan heran melihat tiba-tiba
Michele terdiam
“ ohaha gapapa kok than perut gue sakit aja dari tadi ketawa
terus “ lagi lagi Michele berbohong pada Nathan
“ oalah gitu toh yaudah pegangan chel “ tanpa pikir panjang
Nathan hanya mengatakan hal itu tanpa curiga apa yang terjadi pada Michele. Air
mata Michele jatuh dipipinya , entah mengapa saat itu ia menangis , mungkin
rasa sayang yang masih sangat ia rasakan pada hardian begitu dalam dan saat ini
ia harus benar-benar menyadari bahwa hardian telah menemukan pengganti dirinya
begitu cepat pasca mereka putus memang hardian sudah diketahui dekat dengan
salah satu siswi disekolahnya namun Michele tidak menyangka akan terjadi
seperti ini disaat cintanya benar-benar besar pada hardian dan hardian
meninggalkannya. Apakah cerita yang telah mereka cukup tidak berarti bagi
hardian , Michele menyadari hardian adalah sosok yang memang terbilang “ famous
“ ia seorang kapten basket disekolahnya tentu wanita mana yang memang rela menolaknya
, dengan paras yang terbilang “ tampan “ atau bisa dibilang memang sempurna ,
orang tua hardian adalah seorang yang berpengaruh besar dikota kembang Bandung
bagaimana tidak para wanita menggilai dirinya. Michele menghapus airmata yang
telah membasahi pipinya dan mencoba untuk terseyum kembali walaupun senyuman
yang ia buat hanyalah sekedar “ fake smile “ namun itu semua dapat menutupi
semuanya.
Michele menunggu
Nathan yang sedang memarkir motornya , Michele hanya memainkan ponsel yang
berwarna merah miliknya tanpa sengaja ia mendengar saat ada seorang siswi
mengatakan bahwa akan ada guru fisika baru disekolahnya untuk menggantikan guru
fisika yang lama sementara, Michele terdiam dan merasa penasaran saat mendengar
hal tersebut
“ woy jangan bengong masih pagi “ ucap Nathan menyadarkan
Michele dari lamunannya
“ heh udah toh , engga tadi gue denger pada bilang katanya ada
guru baru than “ kata Michele sambil berjalan menuju ke arah kelasnya
“ guru baru ? siapa ? guru apa ? “ Tanya Nathan penasaran
“ katanya sih fisika dan masih muda “
“ hmmm , coba aja lihat nanti kita kan ada pelajarannya tuh “
ucap Nathan singkat , Michele hanya mengangguk tanda iya mengerti , rasa
penasaran itu masih ada pada Michele siapa kah guru itu.
Kelas pun segera
dimulai , Michele masih bersenda gurau dengan Nathan saat itu namun guru baru
itu segera masuk dan hendak mengenalkan dirinya semua murid terpanah ketika
melihat guru muda itu ,
“ yah perkenalkan nama saya Luthfan Andreas saya adalah orang
yang akan menggantikan pak sutoyo untuk 3 bulan kedepan jadi mohon kerja
samanya” Michele mengarahkan pandangannya ketika nama Luthfan ia sebut untuk
memastikan apakah orang itu adalah Luthfan yang telah menolong nya kemarin sore
,
“ ha ? serius ? demi apa ? guru itu jadi ah ini kebetulan atau
gimana ? “ ucap Michele didalam hati , ia benar benar terkejut saat harus
melihat Luthfan yang ternyata akan menjadi guru penggantinya , apakah yang
sebenarnya terjadi , apa ini hanya kebetulan saja atau malah ………
“ yah kamu perkenalkan nama kamu “ ucap luthfan menunjuk ke arah
Michele yang masih dalam lamunannya
“ ha ? saya pak ? “ kata Michele gagap
“ iya kamu ayo berdiri perkenalkan nama kamu “ kata luthfan
“ nama saya Michele cantika azura , “ ucap Michele merasa
canggung , Luthfan pun hanya tersenyum saat Michele memperkenalkan dirinya
untuk ke2 kalinya namun dikesempatan yang berbeda. Luthfan melanjutkan untuk
mengajar dengan santai banyak murid yang merasa nyaman dengan cara mengajarnya
terlebih para murid perempuan begitu menikmati cara dan paras Luthfan mengajar
, seorang guru muda yang mungkin sebentar lagi akan mendapat banyak fans yaitu
para muridnya.
Kkkkkkkrrrrrrrrrrrrrriiiiiiiiiiiiiiingggggggggggg
bel istirahat berbunyi ,
“ yah baik pelajaran hari ini kita akhiri terimakasih partipasi
kalian “ ucap luthfan dengan senyum manis yang mampu melelehkan para wanita
yang melihatnya , Michele berjalan ke arah kantin bersama Nathan namun
tiba-tiba Nathan mempunyai urusan yang memang tidak bisa ia tinggalkan dan
akhirnya Michele berjalan sendiri ke kantin. Michele duduk sendirian dibangku
kantin yang harusnya diisi oleh seseorang , ia hanya mengaduk gelas yang berisi
jus melon yang baru ia pesan , perasaan bosan menghampirinya , tiba-tiba
seseorang menaruh sebuah novel ,
“ inikan punya gue “ ceplosnya saat melihat novel yang
menurutnya berharga berada didepannya
“ haha lo lupa yah kemarin lo ninggalin ini dihalte “ Luthfan
duduk didepan Michele setelah ia menggembalikan barang miliknya.
“ yaampun makasih fan , eh pak maksud saya “
“ haha kok berasa tua yah , panggil luthfan aja lah kita kan
udah kenal “ ucap luthfan tersenyum pada Michele
“ yah terkesan gak sopan dong hehe , kan ini di lingkungan
sekolah kalo diluar baru deh saya panggil bapak sebutan nama “ ledek Michele
“ yah terserah kamu deh , oh iya saya gak nyangka bakal ketemu
kamu lagi dan sepertinya ada yang berjanji sesuatu nih “ luthfan mencoba
mengingatkan Michele tentang janji nya untuk mentraktir
“ aha iya iya masih inget aja yaudah kapan nih hehe “
“ saya bercanda kan saya nolong kamu ikhlas “ lagi lagi luthfan
melemparkan senyum manis untuk Michele
“ namanya janji harus ditepati haha okay gimana kalo nanti malam
? kita ketemuan di café dekat bukit bintang jam 7 “ Michele pun menawarkan
tawaran itu pada luthfan
“ ok , deal saya perlu jemput kamu gak ? “
“ kita ketemuan aja pak hehe , saya balik ke kelas yah kayanya
udah mau masuk sampai ketemu nanti pak “ Michele tersenyum pada luthfan dan
segera meninggalkannya karna bel masuk berbunyi. Luthfan hanya duduk terdiam
dan menatap Michele dari arah belakang rasa berbeda saat melihat Michele muncul
dibenak luthfan saat itu entah apa yang ia rasakan namun entah mengapa perasaan
bahagia menyelimutinya saat bisa bertemu Michele untuk kedua kalinya.
Michele duduk terdiam
diruang kelasnya , yang ia lakukan hanya mencoret-coret bukunya tanda bosan
telah menyerang,
“ pertemuan itu memang sangat indah ,namun mengapa harus ada
perpisahan jika itu dapat melunturkan semua keindahan yang kami punya “ lantunan
kalimat itu tertuang di sebuah kertas note kecil milik Michele memang hanya itu
yang dapat mengusir rasa bosannya yaitu menciptakan sebuah kalimat yang tentu
saja tergambar dari perasaannya saat itu.
to be continued ..............................