Saturday, 12 April 2014

this for bw'14 sonetion , socialator , and the last scienza


        Tulisan ini special untuk angkatan 2014.
Sepertinya baru gue mengenal kalian hehe tapi kenyataannya saat ini kita bakalan pisah dan mengejar cita-cita kita  yang sudah kita susun sejak lama. Putih abu-abu sepertinya banyak banget tentang segala kenangan yang tercipta , cinta , persahabatan , kegilaan emang udah benar-benar menjadi bumbu mutlak dimasa ini. Gak mungkin lo gak ngerasain bumbu-bumbu itu yang bisa ngebuat lo tertawa terbahak-bahak kelak nanti.
        Especial untuk angkatan BW1 , entah hal apa yang ngebikin gue bisa masuk disekolah ini awalnya gue nyesel masuk sini karena gak dapet negeri tapi setelah jalanin semua nya it’s amazing banget!!! Semua anaknya luar biasa. Gue masuk dikelas X-2 (inesquicivel) that’s amazing class ya ada beberapa anak yang bisa bikin semua murid ketawa terus serta ngerasa bahagia! Beberapa moment yang ada di inesquicivel itu….
  1. Waktu pelajaran seni budaya banyak anak yang gak bawa buku pelajaran dan alhasil kita disuruh lari muterin lapangan sama pak yohadi hahaha
  2. Ceritanya ini waktu lagi pelajaran PKN. Gue punya temen namanya ibnu dia itu cool , keren , ganteng pokokonya duh banget (bagi orang yang belum mengenal dia) jadi dia ke gep tidur sama bu novi setelah di bangunin bu novi Tanya kenapa dia tidur dikelasnya dia? Dengan wajah polosnya ibnu hanya jawab “ saya tadi cari pulpen saya bu jatuh dibawah tapi lama-lama ketiduran” BODOHNYA TEMAN GUE INI!!!! XD
  3. Kejadiannya emang selalu deh konyol ada satu orang yang pokoknya biang ke gaduhan dari kelas yaitu : Rizal XD. Kaya master yang udah sangat di junjung tinggi banget yah mungkin , Rizal itu pernah jadi propokator untuk perang dikelas wkwk!!! Sampe pohon harapan X2 itu hancur!!!! Dan lebih parahnya lagi pak basri lihat semua kelakuan anak-anak X2 Cuma bisa geleng-geleng kepala. Kejadiannya itu waktu mau pisah di semester 2 hihihi :’) perang antara grup scream sama grup regge
Itu beberapa kejadian yang memang gak bisa gue lupain dan selalu bikin gue ketawa setiap kali inget itu… lanjut kelas XI alhamdulilah gue masuk kelas XI-ipa 1 awal sih anaknya masih jaim gitu yah maklum kali yah mereka kan anak ipa but setelah beberapa bulan berjalan ternyata IPA GOKIL !!!!!!! mereka sama sekali gak egois dan pastinya mereka semua setia kawan dan gak akan mau liat temennya tertinggal!!!!! ANAK IPA GAK SELAMANYA EGOIS DAN SENDIRI-SENDIRI!.
Beberapa kejadian dan story yang ada di ipa itu ….
  1. Jadi kita pernah bikin LJ club yaitu (lascar jones) ahahaha karena sebagian besar anak Scienza itu adalah JONES! Tapi jangan salah mereka yang tergabung di LJ itu anak yang cantik , ganteng , gaul pokoknya bikin heran kenapa mereka jadi jomblo. Ada angga , rifqi amin , bella , dicna . safira , zia , anita , ajeng , ayu dan beberapa anak social pun ikut serta di LJ ini duh miss banget kalian!!!!
  2. Anak ipa juga pernah bikin “ story of life” someday sesuai dengan cita-cita kami hehe , ada yang mau jadi dokter , jadi angkatan , jadi psikolog , jadi suster , jadi bidan , penulis , dan banyaaaaaaaaaaak lagi. Kita bikinnya di bangku pojok belakang sewaktu kelas XI kalian inget kan guys?
  3. Dulu gue juga sempet nangis dikelas karena……………. Ya ada seseorang yang emang bikin jleb haha , tapi gue gak nyangka kalo anak Scienza bakalan samperin gue ke meja nomer 3 dibelakang dan bilang “ zia jangan nangis oke? Banyak yang lebih dari(sensor) sampe dikasih tissue dan dibuat ketawa lagi duh yaampun aku sayang kalian!!!!!!! :”)
  4. Nah beranjak ke kelas XII kita gak terpisah!!! We are still SCIENZA1!!..
  5. Kita pergi ke puncak , nginep di villa jevon naik bus yang bener-bener ah jangan di omongin deh meski gue gak ngerasain sempit-sempitan di bus hehehe. Kita nginep ke puncak karena mau foto bts XD , malem-malem kita siapin bakar-bakaran sosis!!!! Sambil main gitar di api pembakaran sosis , terus tukeran kado hehe , sambil ditutup matanya , kita main goyang sesar gitu deh. Tidur empet-empetan meski gue juga gak ngerasain tidur didepan bareng bareng. Saat suasana lagi hening terdengar suara kentut yang bikin ngakak seada-adanya!!!!!! Paginya itu kita langsung beres-beres buat bikin sarapan dan buat persiapan foto yang cowo gue akuin solidnya top!!! Mereka gotong-gotong meja yang rumayan berat untuk wardrop foto yang jaraknya rumayan jauh gaiiiiissss!!!
  6. Di Scienza juga banyak banget raja ratu telat kaya , anita , angga , ayu , dipta , febri , mutazia , Jeremy!!!!
  7. Di Scienza ada ratu ngaca kaya tiwi , ajeng , ayu , dinda , safira , tutut bella duh banyaaaaaak!!1
  8. Yang boyot juga banyak!!! Kaya keke , yulis , aster , tita , penita , dina , mutazia
  9. Yang pendiem juga ada kaya hendra , setia duh mereka hampir tidak pernah terdengar suaranya
  10. Yang gokil juga banyak kaya ditto , dipta , jevon , jeremi , angga hahahaha!!!
  11. Yang suka baca quran juga suara bagus lagi kaya dinda dan fibri hihihi
  12. Terus yang demen okep juga banyak nih kaya Silvia , safira , sekar , ayu , tiwi , penita , mereka itu adala Duren 39 wkwkwkwkwkw
Yaaaaaaaa pokoknya Scienza itu udah bagian dari keluarga gue kalian semua luar biasa guys!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Lalu ada lagi nih cerita dari 2014,,,,,,, kita itu kompak guys ipa/ips hehehe banyak juga kok yang temennya ada di ips dan di ipa.

  1. Sosial ipa itu pernah punya konflik namun hanya salah paham
  2. Ipa social itu pernah berjuang demi bts
  3. Ipa social itu ya kadang ada misscomunication namun tetep solid
  4. Kelakuan anak social itu suka bikin ngakak anak-anak di ipa hahaha
  5. Waktu mau foto seangkatan itu pada perang dasi , padahal rendi , lausenda dan dinda udah minta izin sama bu yeni tapi karena kelakuan anak anak yang stress mau UN jadi gagal deh.
  6. Nah pas mau foto-foto dilapangan juga abis fotonya mereka itu perang dasi!!! AHAHAHA GILAAAA!!!! GAK BAKALAN GUE LUPAIN MOMENT INI SEMUA!!!!! LO SEMUA LUAR BIASA!!!!!! LO SEMUA ITU GOKIL!!!! DAN PASTINYA LO SEMUA ITU BAKALAN NGANGENIN!!!!!! SOCIALATOR , SONETION , SCIENZA!!!!! BELIEVE WE CAN DO IT!!!! BW’14 INSYAALLAH LULUS 100% :””””””””)))))))))))))))))) I’LL MISS YOU GUYS!!!!!!!!!

Sunday, 6 April 2014

(Reason..) Tulisan anak SMA V


Langkah ku terhenti sesaat berhadapan dengan sesosok yang hingga saat ini enggan untuk ku temui selama ini aku memang selalu menghindari sosok itu mungkin saja ia menyadari apa yang kulakukan ini namun untuk ku inilah yang terbaik. Aku berusaha selalu menutup dan tidak membuka semua yang telah terjadi , ku coba untuk selalu memaafkan semua yang terjadi tapi entah mengapa kenangan itu begitu kuat membuat ku memang tidak dapat melupakan semuanya , meski sekuat mungkin ku coba untuk melenyapkan itu tetap saja rasa itu kembali dan membekas membuat ku enggan untuk melepasnya pergi. Sore itu pukul 4 dihalte sebuah bus kota Bandung aku sedang menunggu bus yang akan membawa ku ketempat tinggal ku , hari itu hujan turun rintik-rintik firasat ku mengatakan jika sore hari nanti akan turun hujan benar saja hujan turun dengan intensitas ringan namun mampu membuat udara menjadi sangat dingin. Ku genggam payung berwarna merah terang itu , terlihat sosok pria berseragam putih abu-abu seperti ku sedang menunggu bus dihalte ini pandangan ku terjatuh sangat dalam menatapnya ku fikir pengelihatan ku telah terganggu namun nyatanya ini adalah kenyataan yang ku lihat memanglah Ardi. Sudah hampir beberapa bulan kami berpisah dan tanpa alasan jelas yang mampu membuat ku merasakan sakit yang teramat karenanya , mengapa ia kembali dihadapan ku? aku tahu saat itu hanyalah kebetulan sesaat namun mengapa harus dirinya? Aku menghela nafas ku mengatur seraya pernafasan ini yang mulai tidak beraturan , detak jantung ku berpacu dengan cepat ketika berada dihadapannya ini yang terjadi setiap kali aku bersamanya. Dia merupakan alasan mengapa darah ku mengalir dengan cepat dan membuat irama tidak beraturan didetak jantung ku. sesaat Ardi menolehkan pandangannya menatap ku , ku rasa ia menyadari keberadaan ku saat itu.
“ Lian? Itu kamu? Lian?” suaranya masih sangat ku hafal , nada bicara dengan logat lembutnya masih lekat didalam telinga ku , ingin rasanya ku balas sapaan yang ia berikan namun apadaya rasa benci terhadapnya lebih besar dari rasa rindu yang ku miliki kepadanya. Untung saja bus yang ku tunggu tiba , akhirnya aku bergegas untuk pergi dari tempat itu meninggalkan Ardi seorang diri yang terus-menerus memanggil ku bahkan sempat berlari kecil mengejar bus yang ku tumpangi ditengah rintikan hujan aku sudah tidak memperdulikannya aku benar-benar tidak perduli dengan apa yang akan ia lakukan ya aku tidak perduli akan semua itu.
                                                                                                ***
Malam ini aku masih disibukan dengan beberapa artikel yang akan ku serahkan kepada redaksi tempat dimana aku melakukan paruh waktu bekerja setelah sekolah usai , kegemaran ku menulis membawaku untuk bekerja sebagai seorang penulis cerita pendek maupun penulis artikel disebuah redaksi majalah remaja kenamaan yang berada di kota Bandung. Beberapa kali ku coba untuk memperbaiki semua tulisan ku , aku membutuhkan tulisan yang menarik dan sempurna , beberapa kali ku coba untuk merevisi semua itu berharap aku akan menyerahkan semua dengan sempurna. Memang sepenuhnya bukan untuk mencari tambahan uang bulanan aku melakukan semua ini , ada hal lain yang membuat ku berusaha menekuni semua ini alasan kuat yang membuat ku bangkit saat ini, alasan itu adalah untuk melupakan Ardi ya kurasa semua kesibukan yang ku miliki cepat atau lambat mampu membuat ku melupakan sosok itu. Teringat saat beberapa waktu lalu pertemuan kami setelah sekian lama perpisahan yang ia ciptakan diantara kami berdua , rasanya memang terlalu jahat aku membiarkannya berlarian mengejar bus yang ku naiki saat hujan bahkan ia rela tetap berteriak memanggil namaku namun  aku malah tetap tidak memperdulikannya. Siapa perduli? Yang dia lakukan melebihi yang ku lakukan , sikapnya yang membuat ku terpuruk sekian lama mampu ku maafkan namun rasa sakit dan kebencian ku padanya sungguh tidak mampu ku lupakan.
“ folder ini….” Airmata ku perlahan terjatuh melihat semua isi folder yang memang sudah sangat tidak ingin ku lihat tapi apadaya? Rasanya tidak sanggup menghapus semua yang berada didalam folder itu , ya folder yang berisi semua gambar kami berdua puluhan gambar yang mampu membuat ku menangis karena merindukan moment-moment indah bersama dengan Ardi. Sungguh aku merindukan itu , aku berharap semua tidak akan berakhir dan kembali baik-baik saja namun semua sudah terjadi ia pergi dan mungkin tidak akan kembali hanya kenangannya yang kini berada didalam memoriku.
“ Lian? Gue boleh masuk? “ suara itu terdengar dari balik pintu , aku sudah hafal siapa pemilik suara itu. Segera ku hapus airmata yang membasahi pipiku aku tidak mungkin menunjukan didepan Fallen jika aku habis menangis , terlebih menangis karena Ardi kembali.
“ masuk Fall , aku gak kunci kok” Fallen menghampiri ku yang sedang menyibukan diri didepan laptop ku, ia duduk diranjang ku memerhatikan apa yang sedang ku lakukan dari kejauhan.
“ Lo kenapa?”
“ enggak apa-apa , emang ada yang salah dari ku? “ aku tetap menenangkan diri , aku tahu Fallen mampu membaca sikon yang sedang terjadi pada seseorang tapi aku berusa tetap tenang saat dihadapannya.
“ kenapa lagi? Ardi? Lo habis nangis lagi kan?”
“ nangis? Haha enggak Fall , aku enggak apa-apa “
“ jangan coba ngelak , apa perasaan yang lo rasain sama dia Li? Apa masih seperti dulu? “ aku menghentikan fokus ku pada benda mati dihadapan ku segera mengalihkan semuanya kepada sosok hidup yang ternyata mampu mengetahui apa yang baru saja terjadi padaku.
“ entah. Aku mencoba untuk melupakan Ardi tapi semakin aku mencoba untuk melupakan semakin kuat perasaan ku sama dia , rasa benci itu perlahan berubah ya aku masih benar-benar merindukannya bahkan aku berharap jika semua itu tidak berakhir masih sama seperti dulu tapi ketika aku bangun semua itu telah berubah , menjadi sebuah kenyataan yang harus kuterima jika Ardi sudah benar-benar pergi meninggalkan ku” aku menghela nafas panjang mencoba untuk menahan butiran airmata yang memaksa jatuh dari pelopak mataku.
“ itu gak bisa dipungkiri kalau lo terlanjur sayang bahkan terlalu mencintai dia. Dia bahkan udah sakitin lo tapi lo masih tetap gak bisa untuk melupakannya , jangan munafik Li kalau lo masih sayang sama dia sekuat apapun lo ngebenci Ardi maka semakin kuat rasa lo untuk dia.” Fallen menariku masuk kedalam pelukannya rasanya memang aku sudah tidak sanggup menahan ribuan butir airmata yang terjatuh rasanya sangat sesak bahkan aku tidak mampu berkata-kata lagi ketika semua itu sudah terwakili oleh butiran airmata yang jatuh.
“ kamu tau Fall? Bahkan sampai saat ini aku sama sekali enggak bisa membuka hati ku untuk orang baru. Semua yang pernah ku buat harus kandas begitu saja hanya karena hatiku masih terjebak didalam bayang-bayang Ardi.”
“ Ardi sosok yang buat lo nyaman sampai kapan pun lo gak akan bisa menemukan sosok yang sama seperti Ardi , Ardi mampu membuat lo tersenyum bahkan saat dia menggoreskan luka yang dalam dihati lo Li” apa yang dikatakan Fallen memanglah sebuah kenyataan , aku masih mampu tersenyum walaupun Ardi beberapa pernah menyakiti ku , pernah beberapa kali menggoreskan luka dalam didalam benak hati ku. sosoknya yang jauh dari kata sempurna mampu membuat ku jatuh kedalam cintanya , aku hanya bermain-main awalnya namun aku salah Ardi mampu membuat ku menjadi sangat nyaman sehingga sulit untuk ku meninggalkannya bahkan sulit untuk ku melepaskannya pergi dari hidupku. Aku tidak mampu jika ia harus pergi , dulu aku begitu terpuruk ketika menyadari kepergiannya yang secara tiba-tiba bahkan tanpa alasan.
“ semakin aku coba untuk melupakan maka semakin kuat rasa ku untuk tetap mengingatnya….”
“ semua itu karena banyak kenangan yang sudah lo laluin bersama dia Li. Sadarlah semua ini karena kenangan. Jika lo mampu untuk menghapus semua kenangan bersama dia , maka akan mudah cara lo untuk perlahan melupakan sosoknya.” Semua ini Karena kenangan….. ya memang semua ini terjadi karena terlalu banyak kenangan yang masih selalu ku ingat bersamanya sampai kapanpun jika aku tidak mampu untuk melenyapkan semua kenangan yang ada bersamanya dahulu aku tidak akan mampu melupakan sosoknya.
                                                                                ***
Melihat tawa mu
Mendengar senadung mu
Terlihat jelas dimataku
Warna-warna indah mu
Menatap langkah mu
Meratapi kisah hidupmu
Terlihat jelas hati mu
Anugrah terindah yang pernah ku miliki……
Lantunan lagu yang dibawakan oleh Afrizal mampu membuat ku terhanyut , ya Afrizal adalah kekasih ku saat ini , ia merupakan sosok yang memang sangat mengerti diriku bahkan dia adalah seorang pria yang akan selalu membuat ku merasa aman ketika berada disampingnya. Memang sosok dirinya yang kini berada disamping ku , meskipun setengah hati ku jalani bersamanya namun semua itu kucoba tetap meyakinkan hatiku jika Afrizal yang kini mengisi relung hatiku. Hampir 2 bulan lamanya aku menjalin sebuah kisah cinta bersama dirinya, ku fikir perlahan aku akan mampu melupakan sosok Ardi yang selalu menjadi bayang-bayang didalam kehidupan ku tapi nyatanya aku tetap tidak mampu melupakannya bahkan aku rela menyakiti mahluk tuhan yang begitu baik dengan mencintainya setengah hati ku mencintai Ardi.
“ hey , kamu udah lama?” Afrizal menghampiri ku sehabis mengisi acara tadi , nampaknya ia melihat ku saat aku menyaksikan penampilannya yang mampu membius dan membuat para gadis remaja histeris beriteriak memanggil namanya  bagaimana tidak posisi Afrizal sebagai seorang Vokalis dan juga kemahirannya bermain piano mampu membuat mereka mengagumi sosok pria tinggi berkacamata yang saat ini adalah kekasih ku.
“ enggak kok , sejak kamu dipanggung aku sudah disini. Penampilan yang amazing”
“ terimakasih sayang” iya menatap mataku lalu membelai halus rambutku. Terlihat bagaimana ia sangat teramat bersikap tulus menyakiti , seandainya ia tahu apa yang kurasakan sebenarnya dan aku mengatakan semua mungkin aku akan benar-benar menyakiti dirinya. Kami berdua memutuskan untuk bergegas pergi dari lapangan mengingat hujan yang mulai turun , penampilan akhir ditutup dengan kehadiran guest star yang mampu membuat keramaian yang pecah saat SO7 bermain dipanggung dengan membawakan lagu-lagu andalannya , tadinya memang aku dan Afrizal memutuskan untuk berteduh menjauhi lapangan akan tetapi Afrizal menarik ku kembali kelapangan membawaku ikut dalam keramaian yang tercipta. Kami terlarut dalam keramaian itu sesaat SO7 membawakan lagu “ Dan” ku resapi lirik demi lirik yang ada bukankah ini sebuah lagu yang pernah dinyanyikan oleh Ardi untuk ku? ya  aku ingat saat itu aku melihatnya membawakan sebuah lagu milik SO7. Pandangan ku kembali tertuju pada seorang pria yang ternyata ikut terhayut juga didalam keramaian ini , Ardi bersama dengan teman-temannya larut dalam keseruan yang ada pandangannya pun tajam menatap ku yang berada bersama Afrizal disebrang ia berada saat ini. Aku mencoba untuk terfokus membuang pandangan ku enggan untuk menatapnya, kusadari Ardi memang masih memandangi ku dari kejauhan sungguh aku tidak mungkin membalas tatapan itu teringat sedang bersama siapa diriku saat ini. Afrizal secara tiba-tiba membuka jaket yang ia kenakan dan memakaikan jaket itu untuk ku melihat tubuh ku yang sudah sangat basah karena hujan yang turun sangatlah deras bagaimana bisa ia seperti ini? Ia rela tubuhnya kedinginan hanya demi menghangatkan tubuhku? Tuhan apakah kau kirimkan ku malaikat saat ini? Lalu mengapa aku masih sangat mengharapkan seorang yang sudah sangat menyakitiku tuhan?................
                                                                                ****
“ sudah kamu habiskan obatnya? “ Seorang wanita paruh baya menghampiri Ardi yang sedang terbaring diranjangnya , sambil membawakan segelas susu hangat untuk Ardi yang terlihat sangat lemas.
“ mamah janjikan sama aku kalau tidak memberitahukan semua ini kepada teman-teman ku? terutama Lian?” Jessy itu hanya tersenyum sambil menarik selimut untuk menyelimuti tubuh anak laki-laki yang sangat ia cintai dan banggakan.
“ mamah janji akan merahasiakan semua ini. Asal kamu menuruti semua perkataan mamah. Kemotherapy itu sangat penting sayang” lagi-lagi Jessy menunjukan rasa sayangnya yang teramat kepada Ardi. Jessy membelai halus rambut Ardi , semenjak kanker itu menyerang Ardi kehidupan Jessy memang berubah karena saat ini yang ia miliki hanyalah putra semata wayangnya saja. Semenjak papah Ardi meninggal beberapa tahun lalu hanya Ardi yang menjadi penyemangat di hidup Jessy. Dan kini Jessy harus menerima kenyataan jika cepat atau lambat anak laki-lakinya akan pergi meninggalkannya.
“ mah , tunggu sampai Ujian ku berlangsung maka aku akan mengikuti semua itu. Tapi untuk saat ini aku masih kuat mah” Ardi tersenyum , rasanya ia memang tidak tega untuk melihat seorang ibu yang sangat ia cintai itu bersedih karena kondisinya saat ini.
“ baiklah. Lalu bagaimana kelanjutan hubungan kamu dengan Lian?” Ardi terdiam sesaat Jessy menanyakan hal itu sudah sangat lama memang Jessy tidak pernah mengungkit tentang Lian kembali namun saat ini ia malah mengingatkan Ardi akan sosok gadis yang sebenarnya tidak mampu ia lupakan.
“ mungkin semua bisa mamah ketahui nanti “ Ardi tersenyum , memang belum saatnya Jessy mengetahui apa yang telah terjadi diantara mereka berdua saat ini. Jessy hanya mengenggam jemari tangan Ardi seperti menyiratkan sebuah kekuatan yang Ardi miliki adalah dirinya yang akan selalu ada untuk menjadi penyemangat hidupnya.
                                                                                                ***
Hujan kembali membasahi kota Bandung , hari ini adalah hari dimana Ujian tingkat SMA memasuki hari akhir. Hujan yang tidak kunjung reda sejak siang tadi memaksa ku untuk bertahan disekolah , hanya ada beberapa murid yang berada disekolah selebihnya rela menerobos hujan , memang ini adalah hari terakhir dari semua kelelahan ku selama beberapa bulan lalu adalah bulan berdarah untuk semua siswa kelas XII dan titik pencapaiannya adalah hari ini rasanya memang seperti beban yang kurasakan hilang beban berat yang ku bawa telah lepas. Aku berdiri di ujung lorong , ini memang hari sial untuk ku mengapa pagi tadi ku tinggalkan payung dimeja belajar dan tidak membawa payung itu kembali. Afrizal kembali ke rumah lebih awal ada beberapa persiapan untuk acara yang akan ia hadiri nanti siang dan aku mempersilakannya kembali sendiri tanpa menunggu ku alhasil aku menunggu hujan reda seorang diri. Suara sepatu mendekat kearah ku entah suara itu masuk ketelinga ku begitu jelas padahal music dari ipod ku nyalakan dengan volume yang cukup kencang.
“ belum pulang? “ sapaan itu begitu jelas terdengar ditelingaku. Aku menoleh memastikan jika siapa yang ku tebak adalah benar. Ardi menatap ku , rasanya memang aku ingin segera pergi dari tempat itu aku selalu akan menghindari pertemuan kami yang terbilang walau tidak disengaja. Aku memutuskan untuk menerobos hujan yang masih cukup deras , ini yang harus ku lakukan jika aku terjebak bersamanya bukan tidak mungkin rasa itu kuat terus-menerus menyiksa ku.
“ Lian tunggu….” Ardi mengejar ku , namun aku sama sekali tidak menghiraukannya aku terus berlari meninggalkannya dihujan yang sangat deras memang airmata itu tidak akan terlihat , ya aku kembali menitikan airmata ku. bukannya seharusnya bersyukur aku dapat bertemu kembali dengannya? Bukankah beberapa waktu lalu aku berharap untuk melepas rasa rinduku untuk bertemu dengannya? Namun mengapa saat tuhan telah memberikan waktu itu aku malah terus-menerus menghindarinya?. Didalam benak ku memang tersirat jika aku berada dihadapannya bukan rasa itu akan musnah namun rasa itu akan selalu tetap ada. Rasa yang memang membuat ku tidak mampu memulai mencintai sosok baru didalam kehidupanku. Hari itu aku berjalan disebuah pertigaan jalan yang sangat sepi , tidak ada mobil yang melintas aku terus berlari hingga tidak tersada jika sebuah mini bus melaju kencang kearah ku ,
“ LIAN!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! AWAAAAAAAAAAAAASSSSSSSSSS” aku merasakan bagaimana seseorang melepar tubuhku hingga jauh , ya tubuhku terlempar jauh dari jalan namun kesadaran yang kumiliki mampu membuat ku bangkit dari kesakitan ku itu. Aku mencoba untuk meraih jemari tangan Ardi , Ardi yang telah mendorong tubuhku hingga tersungkur membuat ku terbentur mengenai trotoar jalan. Ardi yang merelakan mini bus itu menghempaskan tubuhnya yang terlempar bahkan sempat terlindas sadis , darah merah ku lihat membuat seperti kubangan seragam putih yang dikenakannya berubah menjadi merah pekat dengan semua kesadaran ku , aku mencoba berteriak meminta pertolongan yang ada Ardi terlihat sudah tidak sadarkan diri aku terus menerus mengoyang-goyangkan tubuhnya berharap ia masih bisa mendengar ku dan bangun dari ketidak sadarannya. Ardi apa yang sebenarnya kau lakukan ini? Mengapa kau merelakan tubuhmu terluka dan menyelamatkan ku? Ardi apa salah diriku menilai mu? Ini semua salah ku jika saja aku tidak bertingkah seperti seorang anak kecil mungkin semua ini tidak akan terjadi? Mungkin semua ini tidak akan terjadi!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
                                                                                                ************
Keesokan harinya dipemakaman Ardi aku masih benar-benar terpukul dengan semua kejadian ini aku masih belum bisa menyadari jika semua ini terjadi. Ini semua salahku , ini semua salahku!!! Jika saja aku tidak bersikap seperti itu mungkin ini tidak akan terjadi. Aku menatap foto Ardi yang diletakan tepat disamping tempat peristirahatan terakhirnya rasanya aku memang belum bisa melepaskan kepergiannya tanpa mengetahui sebuah alasan yang mengangtung diantara kami berdua. Dengan tegar hati ku taburi bunga-bunga yang sejak tadi kubawa , tidak lupa ku letakan seikat mawar putih yang dahulu selalu ia berikan untuk ku. ya mawar putih , bunga yang membuat ku kembali mengingat semua kenangan kami dulu dengan menggunakan 24ikat mawar putihlah Ardi menyatakan cintanya dan menyatakan jika dia ingin aku menjadi sosok wanita yang berada didalam pelukannya. Sungguh aku mengingat semua itu namun saat ini rasanya baru kemarin aku merasakan kebahagiaan bersama dirinya , baru beberapa waktu lalu kami berdiam diri tanpa sapaan dan baru beberapa waktu lalu aku dan dia mendapati pertengkaran yang sangat hebat….
“ hapus airmata mu , disana Ardi akan menangis jika kamu tidak merelakan kepergiannya” seorang wanita paruh baya membangunkan dan mencoba untuk membuat ku kembali tersenyum sesaat melihat dirinya yang begitu tegar menerima kepergian Ardi. Bahkan tante Jessy tidak menitikan airmata disaat jenazah Ardi dikebumikan saat itu.
“ ini semua salah ku. aku yang menyebabkan semua ini seharusnya mini bus itu menabrak tubuhku bukan Ardi. Maafkan aku semua ini salah ku” Tante Jessy menarik ku masuk kedalam pelukannya , aku memang tidak kuasa menahan semua ini , tangis ku pecah aku terus menerus menyalahkan diriku untuk kejadian ini.
“ Lian ini semua sudah takdir yang ada, ini bukanlah kesalahan dirimu. Berhenti untuk menyalahkan dirimu. Ini bukan salah mu sayang “ tante Jessy kembali menenangkan diriku sungguh wanita ini memiliki hati malaikat bahkan dirinya sama sekali tidak mempermasalahkan semua yang terjadi bahkan sampai mengakibatkan kematian Ardi.
“ aku bahkan belum dapat mengatakan yang sebenarnya pada Ardi. Sungguh semua yang dulu pernah ku ucapkan hanyalah ucapan semata aku tidak membencinya , bahkan sampai saat ini aku masih sangat mencintainya. “
“ ada beberapa hal yang ingin ibu bicarakan dengan mu. Ibu sudah tahu tentang semua hubungan kalian yang berakhir tanpa alasan jelas , Ibu meminta maaf atas nama Ardi yang telah menyakiti mu, Ardi memiliki alasan mengapa ia melakukan semua itu kepadamu bukan berarti ia membuang mu dan ia meninggalkan mu begitu saja. Beberapa bulan lalu Ardi divonis mengidap sebuah kanker yang bahkan sudah memasuki stadium akhir , keluhannya selama belakangan lama ternyata berbuah sebuah penyakit yang juga dimiliki oleh mendiang Ayahnya, dokter sudah memberitahukan tentang kehidupannya yang tidak akan bertahan lama. Kemungkinan terbesar Ardi akan bertahan dalam 3 bulan jika ia bersikukuh tidak akan melakukan Kemotherapy, banyak alasan yang membuatnya untuk tidak melakukan semua itu. Salah satunya adalah kamu Lian, sebelum kamu mengetahui semua itu Ardi sudah akan memutuskan hubungan kalian dan membuat kamu membencinya dengan hal itu Ardi akan ikhlas dan rela melihat mu bersama orang lain. Dia hanya tidak ingin membuat mu bersedih dengan apa yang terjadi, beberapa kali Ibu menemukan Ardi membuka semua gambar kalian berdua dan terus memandangi foto kalian berdua yang sengaja ia pasang disamping ranjangnya bahkan sebelum terlelap tidur ia selalu mengatakan jika ia merindukanmu. Bahkan sangat merindukan mu. Surat ini Ibu temukan disamping ranjang Ardi , sebelum ia pergi untuk menyelesaikan Ujian akhirnya Ardi sempat menuliskan surat ini tapi paginya surat itu tertinggal dikamarnya.” Apa yang sebenarnya ku lakukan? Aku sungguh tidak mampu memaafkan diriku , mengapa tidak ada seorang pun yang tahu tentang hal ini dan mengapa Ardi sama sekali tidak memberitahukan tentang semua itu, alasannya yang tidak ingin membuat ku bersedih sungguh tidak bisa ku terima jika saat ini yang ku rasakan begitu terpuruk dengan semua kejadian yang ada pantaskah dahulu aku mengatakan sangat membenci sosoknya? Pantaskah aku menghindarinya? Pantaskah aku ingin menyelenyapkan dirinya dari relung jiwaku? Aku yang telah membunuhnya! Aku yang telah membuatnya pergi untuk selamanya!
                                                                                ****
Dear Lian.
                Apakabar mu? Sudah sangat lama tidak berbincang bersama dengan mu… kamu tahu? Aku merindukan sosok mu , merindukan semua kisah tentang kita , tentang senyuman yang selalu aku lihat dari mu , tentang tawa yang selalu ku ciptakan bersama dengan mu hari ku telah menjadi berwarna , bersama dengan mu juga aku telah terlarut didalam kebahagiaan. Lian , maaf jika aku menyakiti mu , maaf aku menggores luka yang sangat dalam, didalam perasaan mu , maaf jika airmata mu sia-sia kau teteskan hanya demi menangisi ku. Sebuah alasan yang membuat ku seperti ini namun sampai saat ini aku tidak mungkin memberikan alasan itu, kelak kamu akan tahu apa alasan yang ku miliki , bukan karena aku yang tidak mencintai mu lagi bukan pula tentang orang lain yang ku cintai selain dirimu , sungguh jauh dari semua itu ada hal lain yang mampu membuat ku bersikap sejahat ini. Tapi ku lihat kini kau bersama dengan pria lain? Benarkah kamu sudah mampu melupakan ku? syukurlah aku sungguh bahagia melihat itu semua , aku melihat senyuman dari mu dan tatapan mu menatap pria itu, aku tahu kesedihan mu sudah berakhir. Pria itu adalah sosok yang sudah ku kenal , dia baik , mempunyai sopan santun yang tinggi , dia pintar , dia terkenal dan dia akan menjaga seorang wanita yang bersamanya untuk itu aku sangat merelakan mu pergi bersama dengannya. Sekali lagi maafkan semua yang sudah ku lakukan kepada mu. Rasanya memang sikap permintaan maaf ku sangat tidak gentle kepada mu namun beberapa kali aku mencoba meminta waktu untuk berbicara dengan mu tapi kamu selalu menghindar? Apa yang salah dari ku? apa sikap ku begitu membuat mu membenci ku sampai kamu tidak mau menemui ku? Haha aku paham itu. Tapi jika saja kamu membaca tulisan yang baca untuk mu , aku meminta permintaan maaf ku ini jauh dari lubuk hati ku yang terdalam. Satu lagi Lian , aku masih sangat mencintai mu , aku masih sangat merindukan mu dan aku masih menganggap mu sebagai kekasih ku sampai dengan detik ini. Masih kah kamu simpan 24 mawar putih itu? Lihat didalam mawar putih itu ada sebuah mawar palsu yang kuselipkan itulah yang mewakili rasa ku untuk mu. Mawar palsu itu tidak akan layu sampai kapan pun maka itulah yang akan terjadi dengan semua rasa yang ku miliki. You’re my reason for life… thanks for coming to my life. I love you more than anything. Sebuah hal yang akan ku katakan kembali , ku mohon simpan airmata mu , simpan airmata mu untuk nanti. Dan berjanjilah kepada ku jika kamu akan tetap mengejar mimpi mu untuk menjadi seorang Dokter! Ya berjanjilah kamu akan selalu berusaha untuk meraih itu. Aku pergi…….
                                                                                                                                                                Ardianwarna.
Tangisan ku pecah sesaat membaca semua tulisan itu , apa yang sebenarnya terjadi? Ini mimpi? Ya ini hanyalah mimpi yang kulakukan hanyalah bangun dari mimpi berkepanjangan ini. Aku harus bangun dari mimpi ini dan menyudahi semuanya. Tapi faktanya ini adalah kenyataan yang harus kuterima , dan kenyataan yang harus ku jalani apa yang apakah aku harus mati jika ingin mengakhiri semua? Ku ambil mawar putih yang semua hampir menghitam kecuali sebatang mawar yang warnanya masih putih bersinar nyatanya itu adalah sebuah bunga plastic yang memang tidak akan layu dimakan masa.
“ Ardi maafkan aku , semua ini salah ku , semua ini salah ku maafkan aku di” Aku tersungkur kelantai , ku genggam mawar itu , rasanya memang berat menyadari semua ini sebelum ku tahu semua ini Ardi sudah terlebih dahulu pergi meninggalkan ku.
“ semua ini bukan salah kamu. Semua ini bukan salah kamu” Afrizal memeluk ku erat mencoba menenangkan semua tangisan pilu yang ada , kesedihan itu tidak mampu ku sembunyikan kembali aku memang sudah sangat terpuruk dengan semua ini.
“ hey , ingat apa pesan terakhir dipesan itu? Kamu tidak akan menyia-nyiakan airmata itu? Bukannya Ardi ingin kamu tetap menjalani hidup kamu?” Afrizal terus menerus membuat ku merasa lebih tenang , apakah dia tidak akan meninggalkan ku setelah mengetahui semua? Tentang perasaan ku yang seutuhnya tidak ku berikan untuk mencintainya? Lalu saat ini hanyalah dirinya yang berada tegar menopang ku untuk kembali bangkit. tuhan apa ini malaikat yang kau kirimkan untuk  ku disaat badai besar menerjang ku kau kirimkan sosok pelindung untuk membuat ku kuat menghadapi badai ini?
“ apa kamu tetap berada disisiku? Saat aku sudah menyakiti mu? Apa kamu masih tetap akan bersama ku? maafkan aku jika aku tidak memberikan seutuhnya perasaan yang ku miliki untuk mu”

“ aku mencintai mu dengan apa adanya. Aku berusaha merasa tegar untuk tetap bersama dengan mu , aku mencintai kamu jadi aku juga harus tahu apa yang akan kurasakan jika aku bersama kamu. Aku akan tetap berada bersama kamu.” Pria berkacamata ini mencium hangat kening ku , tuhan memang mengirimkan sosok malaikat didalam dirinya untuk ku. kelembutan hati dan ketabahan yang dimiliki oleh Afrizal mampu membuat ku tenang , ya yang Afrizal katakan memang benar aku tidak seharusnya menangisi kepergian dari Ardi karena Ardi menginginkan kebahagiaan dari diriku bukan tangisan yang ku tunjukan mungkin saja dengan tangis ku akan berbuah ke kecewaan untuk Ardi disana? Perlahan aku coba untuk menyadarkan diriku , hidup ini akan tetap berjalan masih banyak mimpi yang ku tata dengan rapi dan langkah demi langkah akan ku tempu demi mencapai mimpi ku. tuhan tahu mana yang terbaik dan tuhan telah menyadarkan diriku untuk tetap melangkah , terlebih tuhan telah memberikan ku sosok penguat didalam kehidupan ku. Sosok yang akan tetap membuat ku kuat , dan sosok yang akan selalu menjadi penyemangat ku. Terimakasih untuk semua , terimakasih untuk tetap berada didalam kehidupan ku dan terimakasih telah menjadi penguat ku.