Beberapa kali aku
melihat ponsel ku namun tiada sebuah notifikasi yang mampir disemua jejaring social
yang aku miliki, ku fikir ponsel ini sama dengan halnya hati ku yang ku rasa
sepi bahkan sangat sepi setelah kepergian seorang yang dulu mengisi hari-hari
ku, ya aku fikir semua telah berbeda semua ini memang merupakan jalan hidup
yang memang harus ku jalani meskipun pahit namun aku mencoba untuk tetap
bertahan dan menjalani ini semua dengan senyuman dipipi ku. Aku membuka akun
twitter milik ku , yang ku lakukan hanyanya menyaksikan ratusan tweet yang
terkirim dan menjadi sampah di beranda milik ku, tangan ku berhenti disebuah
akun seseorang yang sangat kurindukan, keinginan keras untuk sekedar melihat
apa yang sedang terjadi saat ini dengannya ku urungkan aku tidak ingin
merasakan sakit hati untuk kesekian kalinya akibat menjadi stalkers.
“ hey kamu yang
bernama jassumin Darwin ? “ seorang siswa laki-laki menghampiri ku , terlalu
asing wajahnya untuk ku namun aku mengenalinya ya dia adalah teman sekelas ku
“ ya , ada apa ? “
ucap ku singkat
“ ini ada titipan
dari mrs. Jean ia harap kau mengerjakannya , “ sebuah buku catatan kecil
diberikan pada ku , entah apa maksud mrs. Jean memberikan ini untuk ku. Aku berjalan
menelusuri lorong sekolah , hari ini jam pelajaran telah usai , namun hujan
turun begitu deras angin bertiup seakan membius siapa saja untuk sekedar
bersantai dan istirahat, namun tidak untuk ku , aku berusaha dengan usaha ku
untuk mengerjakan semua soal yang diberikan oleh mrs. Jean ,
“ shit ini
keterlaluan begitu banyak soal yang memang tidak ku mengerti “ aku duduk di
bangku lorong salah satu kelas dilantai satu , sambil menunggu hujan siang ini.
Seluruh kelas dan siswa sudah meninggalkan sekolah sejak siang tadi hanya
beberapa siswa yang masih sibuk dengan kegiatan seperti ekstrakulikuler. Aku mencoba
konsen mengerjakan semua soal yang ada , pelajaran ini memang sangat membuat ku
muak , selain dengan guru yang membuatku enggan untuk memasuki pelajaran itu
terlebih saat mrs. Jean menerangkan semua rumus yang membuat ku pusing karena
tidak mengerti dengan apa yang ia ucapkan.
“ masih disekolah ? “
seseorang duduk disamping ku , entah siapa namun aku sangat mengenali suara itu
bahkan sangat hapal siapa pemilik suara ini.
“ ya “ aku melihat
ke arahnya , tubuh ku terdiam membisu saat mengetahui siapa orang yang berada
dihadapan ku, seseorang yang memang menjadi momok menakutkan untuk ku , setiap
bertemu dengannya tubuh ku menjadi dingin , suara ku tidak mampu untuk keluar
mengucapkan sepatah katapun.
“ kenapa ? dapet
tugas tambahan dari mrs. Jean ? “ dia kembali menyihir ku ah apakah dia
mempunyai indera ke6 sepertinya ia mengetahui semua hal tentang ku.
“ iya , aku duluan
masih banyak tugas dirumah yang harus aku kerjakan “ aku mencoba mengucapkan
berbagai alasan agar dapat terhindar dari percakapan berdua dengannya
“ diluar masih hujan
deras , masih ingin memaksakan diri untuk kembali kerumah ? mengapa selalu
menghindar jika aku berbicara dengan mu ? apa ada yang salah dengan ku ? “
ucapan sungyeol menghentikan langkah ku yang hampir jauh melangkah
meninggalkannya. Entah jika bersamanya secepat itu pun aku harus menghentikan
pertemuan ini.
“
apa kau masih menyimpan perasaan itu ? “ pertanyaan sungyeol seketika membuat
ku menjatuhkan airmata ku , aku sama sekali tidak mengindahkan pertanyaannya ,
aku berlari menjauh darinya dan memutuskan untuk kembali kerumah meskipun hujan
masih begitu deras.
Sungyeol , seseorang yang memang pernah
mengisi hari-hari ku begitu indah dulu , tiada yang mampu mengantikan posisinya
didalam hati ku, entah mengapa perasaan hangat masih sangat melekat didalam
hati ku , aku memandangi gambar kami berdua yang sengaja aku simpan didalam
ponsel ku dan tentu menjadi wallpaper diponsel milik ku. Hampir 1,5 tahun kami
tidak berjumpa karena sungyeol memutuskan melanjutkan sekolahnya diluar korea
dan itu pula yang membuat kami harus berpisah, dengan berat hati aku menerima
semua itu setelah perpindahan ku di seoul aku hampir menjalani kehidupan ku
dengan sangat sempurna dan mampu menghapuskan ingatan ku tentang sungyeol,
namun pertemuan itu kembali lagi , tuhan mempertemukan kami bersama disekolah
yang baru dan ini menjadi suatu awal dimana semua dimulai dari 0 kembali.
“ jassumin apa yang
kau lakukan disini ? “ seorang laki-laki memanggil ku tepat dibelakang aku
berdiri
“ myungsoo , aku hanya
menunggu bus untuk kembali , “ aku menatap laki-laki itu ya dia adalah teman 1
sekolah ku seorang yang sangat aku kenal , myungsoo seorang murid laki-laki
yang terkenal dengan kecerdasannya dan kebaikan hatinya siapa pun senantiasa
menghormati dirinya.
“ jinja[1]
? semalam ini kau kembali kerumah ? ada apa disekolah tadi sehingga selarut ini
kau kembali ?”
“ ne[2]
mrs. Jean memberikan sebuah soal yang harus ku selesaikan hari ini “
“ haha , itu sangat
melelahkan , ini minumlah “ myungsoo memberikan ku secangkir kopi panas , ha
aku terkesan betapa bahagianya seorang wanita jika memiliki pasangan seperti
myungsoo.
“ sepertinya bus mu
sudah datang , cepatlah kembali kerumah sepertinya hujan akan turun kembali , “
ucapan myungsoo membuat ku tersenyum , betapa dirinya memperhatikan seorang
wanita seperti diriku
“ baiklah , gomawo[3]
“ aku melanjutkan langkah ku kearah bus
“ jassumin ya ! ,
bawa ini “ myungsoo jaket yang ia pakai untuk ku , karna melihat kondisi ku
yang memang sudah basah kuyup sejak sore hari tadi, aku hanya memberikan
senyuman untuknya memang aku beruntung memiliki seorang teman seperti myungsoo.
Jam tepat menunjukan pukul 10malam aku
kembali kerumah dengan pakaian basah , kejadian hari ini membuat ku lelah , aku
memutuskan segera merebahkan diriku diranjang, mengingat kejadian saat bertemu
sungyeol namun semua itu meredam saat aku bertemu dengan myungsoo sikap
hangatnya mampu meredamkan semua perasaan yang ada didalam diriku.
“ terimakasih untuk
semua , mungkin aku telah merepotkan mu “ aku mengambil ponselku dan
mengirimkan sebuah pesan singkat untuk myungsoo
“ ah~ tidak aku
tidak merasa kau repotkan mungkin lebih baik jika baju hangat itu kau simpan “
secepat mungkin myungsoo membalas pesan ku ,
“ haha terimakasih
namun setelah aku cuci dan bersih akan ku kembali kan pada mu , sekali lagi aku
mengucapkan banyak terimakasih “
“
tidak perlu sungkan untuk meminta bantuan ku J , baiklah aku rasa hari semakin larut selamat malam nona
jassumin “ myungsoo mengakhiri percakapan dengan ku dengan mengucapkan selamat
malam itu memang lazim terjadi namun aku rasa percakapan ini memang seakan
tidak lazim untuk ku.
Hari ini matahari tidak menyapa ku
seperti biasa , hujan yang turun sejak kemarin masih senantiasa menemani langit
seoul , aku bergegas untuk kesekolah pagi ini , hari ini benar-benar dingin
suhu hampir menyentuh -60 ah ini bukan waktu yang tepat untuk
kesekolah bagi ku , seharusnya ini merupakan waktu yang tepat untuk menghangatkan
diri dirumah. Aku berjalan menuju subway , aku rasa aku tidak akan menggunakan
bus untuk kesekolah pagi ini , aku sibuk memainkan ponsel ku sejak bangun dari
tidur sampai saat ini , ya aku dan myungsoo seakan tidak akan mengakhiri percakapan
kami berdua , tadi pagi ia mengucapkan selamat pagi sudah sekian lama ponselku
tidak pernah mendapatkan kalimat ini dan sekarang aku mendapatkannya kembali. Dikejauhan
aku melihat sosok yang memang sudah sangat ku kenali ia berdiri lurus dihadapan
ku, sungyeol. Ini adalah pertama kalinya kami bertemu ditempat umum ia melihat
dan menatap ku , aku tak kuasa untuk membuang tatapan ku padanya , aku
menatapnya airmata ku seakan ingin jatuh kembali namun aku menahan semua emosi
ku , seseorang menepuk pundak ku
“ jassumin “ suara
myungsoo secara tiba-tiba membuat hati ku melebur , hati ku yang dingin seakan
mencair saat mendengar suaranya
“ kau? Apa yang kau
lakukan disini ? “
“ ha ? masih
bertanya ? kau tidak lihat aku berpakaian apa ? masih bertanya ? babo ya![4]
“ raut wajah kesal membuat wajah myungsoo semakin menggemaskan bagi ku.
“ haha , sudah
hampir telat , cepat kita berangkat bersama “ aku tersenyum pada myungsoo dan
mengajak nya untuk berangkat kesekolah bersama. Kami hanya bercanda gurau
didalam subway tanpa ku sadari subway yang kami naiki sama dengan sungyeol,
“ sungyeol ! “
myungsoo memanggilnya saat mengetahui bahwa ada sungyeol
“ myungsoo ya, “
sungyeol mengahampiri kami dan aku berfikir jika sungyeol akan pergi bersama
kami
“ apa yang kau
lakukan ? tidak seperti biasanya aku melihat mu disini ? “
“ aku hanya ingin
terhidar dari kemacetan mungkin pagi ini akan terjadi kemacetan “ sungyeol
menatap kearah ku secepat mungkin aku mengalihakan pandangan ku ,
“ jassumin , apa kau
mengenal sungyeol ? dia adalah murid disekolah kita juga” mengapa myungsoo
harus menanyakan hal itu pada ku ,
“ tentu aku
mengenalnya “ aku menjawab pertanyaan itu dengan singkat, syukurlah pemberhentian
berakhir aku tidak perlu berlama-lama berhadapan dengan sungyeol.