Wednesday, 26 June 2013

random heart


Beberapa kali aku melihat ponsel ku namun tiada sebuah notifikasi yang mampir disemua jejaring social yang aku miliki, ku fikir ponsel ini sama dengan halnya hati ku yang ku rasa sepi bahkan sangat sepi setelah kepergian seorang yang dulu mengisi hari-hari ku, ya aku fikir semua telah berbeda semua ini memang merupakan jalan hidup yang memang harus ku jalani meskipun pahit namun aku mencoba untuk tetap bertahan dan menjalani ini semua dengan senyuman dipipi ku. Aku membuka akun twitter milik ku , yang ku lakukan hanyanya menyaksikan ratusan tweet yang terkirim dan menjadi sampah di beranda milik ku, tangan ku berhenti disebuah akun seseorang yang sangat kurindukan, keinginan keras untuk sekedar melihat apa yang sedang terjadi saat ini dengannya ku urungkan aku tidak ingin merasakan sakit hati untuk kesekian kalinya akibat menjadi stalkers.
“ hey kamu yang bernama jassumin Darwin ? “ seorang siswa laki-laki menghampiri ku , terlalu asing wajahnya untuk ku namun aku mengenalinya ya dia adalah teman sekelas ku
“ ya , ada apa ? “ ucap ku singkat
“ ini ada titipan dari mrs. Jean ia harap kau mengerjakannya , “ sebuah buku catatan kecil diberikan pada ku , entah apa maksud mrs. Jean memberikan ini untuk ku. Aku berjalan menelusuri lorong sekolah , hari ini jam pelajaran telah usai , namun hujan turun begitu deras angin bertiup seakan membius siapa saja untuk sekedar bersantai dan istirahat, namun tidak untuk ku , aku berusaha dengan usaha ku untuk mengerjakan semua soal yang diberikan oleh mrs. Jean ,
“ shit ini keterlaluan begitu banyak soal yang memang tidak ku mengerti “ aku duduk di bangku lorong salah satu kelas dilantai satu , sambil menunggu hujan siang ini. Seluruh kelas dan siswa sudah meninggalkan sekolah sejak siang tadi hanya beberapa siswa yang masih sibuk dengan kegiatan seperti ekstrakulikuler. Aku mencoba konsen mengerjakan semua soal yang ada , pelajaran ini memang sangat membuat ku muak , selain dengan guru yang membuatku enggan untuk memasuki pelajaran itu terlebih saat mrs. Jean menerangkan semua rumus yang membuat ku pusing karena tidak mengerti dengan apa yang ia ucapkan.
“ masih disekolah ? “ seseorang duduk disamping ku , entah siapa namun aku sangat mengenali suara itu bahkan sangat hapal siapa pemilik suara ini.
“ ya “ aku melihat ke arahnya , tubuh ku terdiam membisu saat mengetahui siapa orang yang berada dihadapan ku, seseorang yang memang menjadi momok menakutkan untuk ku , setiap bertemu dengannya tubuh ku menjadi dingin , suara ku tidak mampu untuk keluar mengucapkan sepatah katapun.
“ kenapa ? dapet tugas tambahan dari mrs. Jean ? “ dia kembali menyihir ku ah apakah dia mempunyai indera ke6 sepertinya ia mengetahui semua hal tentang ku.
“ iya , aku duluan masih banyak tugas dirumah yang harus aku kerjakan “ aku mencoba mengucapkan berbagai alasan agar dapat terhindar dari percakapan berdua dengannya
“ diluar masih hujan deras , masih ingin memaksakan diri untuk kembali kerumah ? mengapa selalu menghindar jika aku berbicara dengan mu ? apa ada yang salah dengan ku ? “ ucapan sungyeol menghentikan langkah ku yang hampir jauh melangkah meninggalkannya. Entah jika bersamanya secepat itu pun aku harus menghentikan pertemuan ini.
“ apa kau masih menyimpan perasaan itu ? “ pertanyaan sungyeol seketika membuat ku menjatuhkan airmata ku , aku sama sekali tidak mengindahkan pertanyaannya , aku berlari menjauh darinya dan memutuskan untuk kembali kerumah meskipun hujan masih begitu deras.
        Sungyeol , seseorang yang memang pernah mengisi hari-hari ku begitu indah dulu , tiada yang mampu mengantikan posisinya didalam hati ku, entah mengapa perasaan hangat masih sangat melekat didalam hati ku , aku memandangi gambar kami berdua yang sengaja aku simpan didalam ponsel ku dan tentu menjadi wallpaper diponsel milik ku. Hampir 1,5 tahun kami tidak berjumpa karena sungyeol memutuskan melanjutkan sekolahnya diluar korea dan itu pula yang membuat kami harus berpisah, dengan berat hati aku menerima semua itu setelah perpindahan ku di seoul aku hampir menjalani kehidupan ku dengan sangat sempurna dan mampu menghapuskan ingatan ku tentang sungyeol, namun pertemuan itu kembali lagi , tuhan mempertemukan kami bersama disekolah yang baru dan ini menjadi suatu awal dimana semua dimulai dari 0 kembali.
“ jassumin apa yang kau lakukan disini ? “ seorang laki-laki memanggil ku tepat dibelakang aku berdiri
“ myungsoo , aku hanya menunggu bus untuk kembali , “ aku menatap laki-laki itu ya dia adalah teman 1 sekolah ku seorang yang sangat aku kenal , myungsoo seorang murid laki-laki yang terkenal dengan kecerdasannya dan kebaikan hatinya siapa pun senantiasa menghormati dirinya.
“ jinja[1] ? semalam ini kau kembali kerumah ? ada apa disekolah tadi sehingga selarut ini kau kembali ?”
“ ne[2] mrs. Jean memberikan sebuah soal yang harus ku selesaikan hari ini “
“ haha , itu sangat melelahkan , ini minumlah “ myungsoo memberikan ku secangkir kopi panas , ha aku terkesan betapa bahagianya seorang wanita jika memiliki pasangan seperti myungsoo.
“ sepertinya bus mu sudah datang , cepatlah kembali kerumah sepertinya hujan akan turun kembali , “ ucapan myungsoo membuat ku tersenyum , betapa dirinya memperhatikan seorang wanita seperti diriku
“ baiklah , gomawo[3] “ aku melanjutkan langkah ku kearah bus
“ jassumin ya ! , bawa ini “ myungsoo jaket yang ia pakai untuk ku , karna melihat kondisi ku yang memang sudah basah kuyup sejak sore hari tadi, aku hanya memberikan senyuman untuknya memang aku beruntung memiliki seorang teman seperti myungsoo.
        Jam tepat menunjukan pukul 10malam aku kembali kerumah dengan pakaian basah , kejadian hari ini membuat ku lelah , aku memutuskan segera merebahkan diriku diranjang, mengingat kejadian saat bertemu sungyeol namun semua itu meredam saat aku bertemu dengan myungsoo sikap hangatnya mampu meredamkan semua perasaan yang ada didalam diriku.
“ terimakasih untuk semua , mungkin aku telah merepotkan mu “ aku mengambil ponselku dan mengirimkan sebuah pesan singkat untuk myungsoo
“ ah~ tidak aku tidak merasa kau repotkan mungkin lebih baik jika baju hangat itu kau simpan “ secepat mungkin myungsoo membalas pesan ku ,
“ haha terimakasih namun setelah aku cuci dan bersih akan ku kembali kan pada mu , sekali lagi aku mengucapkan banyak terimakasih “
“ tidak perlu sungkan untuk meminta bantuan ku J , baiklah aku rasa hari semakin larut selamat malam nona jassumin “ myungsoo mengakhiri percakapan dengan ku dengan mengucapkan selamat malam itu memang lazim terjadi namun aku rasa percakapan ini memang seakan tidak lazim untuk ku.
        Hari ini matahari tidak menyapa ku seperti biasa , hujan yang turun sejak kemarin masih senantiasa menemani langit seoul , aku bergegas untuk kesekolah pagi ini , hari ini benar-benar dingin suhu hampir menyentuh -60 ah ini bukan waktu yang tepat untuk kesekolah bagi ku , seharusnya ini merupakan waktu yang tepat untuk menghangatkan diri dirumah. Aku berjalan menuju subway , aku rasa aku tidak akan menggunakan bus untuk kesekolah pagi ini , aku sibuk memainkan ponsel ku sejak bangun dari tidur sampai saat ini , ya aku dan myungsoo seakan tidak akan mengakhiri percakapan kami berdua , tadi pagi ia mengucapkan selamat pagi sudah sekian lama ponselku tidak pernah mendapatkan kalimat ini dan sekarang aku mendapatkannya kembali. Dikejauhan aku melihat sosok yang memang sudah sangat ku kenali ia berdiri lurus dihadapan ku, sungyeol. Ini adalah pertama kalinya kami bertemu ditempat umum ia melihat dan menatap ku , aku tak kuasa untuk membuang tatapan ku padanya , aku menatapnya airmata ku seakan ingin jatuh kembali namun aku menahan semua emosi ku , seseorang menepuk pundak ku
“ jassumin “ suara myungsoo secara tiba-tiba membuat hati ku melebur , hati ku yang dingin seakan mencair saat mendengar suaranya
“ kau? Apa yang kau lakukan disini ? “
“ ha ? masih bertanya ? kau tidak lihat aku berpakaian apa ? masih bertanya ? babo ya![4] “ raut wajah kesal membuat wajah myungsoo semakin menggemaskan bagi ku.
“ haha , sudah hampir telat , cepat kita berangkat bersama “ aku tersenyum pada myungsoo dan mengajak nya untuk berangkat kesekolah bersama. Kami hanya bercanda gurau didalam subway tanpa ku sadari subway yang kami naiki sama dengan sungyeol,
“ sungyeol ! “ myungsoo memanggilnya saat mengetahui bahwa ada sungyeol
“ myungsoo ya, “ sungyeol mengahampiri kami dan aku berfikir jika sungyeol akan pergi bersama kami
“ apa yang kau lakukan ? tidak seperti biasanya aku melihat mu disini ? “
“ aku hanya ingin terhidar dari kemacetan mungkin pagi ini akan terjadi kemacetan “ sungyeol menatap kearah ku secepat mungkin aku mengalihakan pandangan ku ,
“ jassumin , apa kau mengenal sungyeol ? dia adalah murid disekolah kita juga” mengapa myungsoo harus menanyakan hal itu pada ku ,
“ tentu aku mengenalnya “ aku menjawab pertanyaan itu dengan singkat, syukurlah pemberhentian berakhir aku tidak perlu berlama-lama berhadapan dengan sungyeol.